Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2022, 20:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengkaji kelangsungan anak usaha PT PLN (Persero) yaitu PT PLN Batu Bara. Tak menutup kemungkinan, perusahaan tersebut dibubarkan untuk mempersingkat rantai birokrasi yang ada di PLN.

Adapun PLN Batu Bara berperan mengamankan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN dan anak perusahaan (securing business sustainability).

“Kita akan review keberadaan PT PLN Batu Bara yang merupakan anak perusahaan. Jangan sampai jadi kepanjangan lagi birokrasi yang tidak penting,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN, Kamis (6/1/2021).

Baca juga: Kapan SBN Ritel 2022 Terbit? Ini Kata Kemenkeu

Meski demikian, ia mengatakan, belum memutuskan PLN Batu bara akan dibubarkan atau justru di merger dengan anak usaha PLN lainnya. Sebab keputusan itu harus melalui pembahasan secara mendalam bersama PLN.

Ia mencontohkan, PT Energi Management Indonesia (EMI) yang kini sudah bergabung menjadi anak usaha PLN. Saat ini EMI ditugaskan melakukan audit terhadap program energi baru terbarukan PLN.

"Jadi perusahaan ini (PLN Batu Bara) dimerger, ditutup ataukah apapun, itu belum diambil keputusan. Kita enggak mungkin ambil keputusan mendadak. Ini lagi dipelajari dan bukan enggak mungkin juga berapa banyak lagi anak-anak perusahaan PLN yang harus kita kurangi," papar dia.

Pembentukan sub holding PLN

Erick menambahkan, selain fokus melakukan transformasi pada PLN, dia juga berencana membentuk subholding pelayanan dan bisnis listrik sektor retail di PLN. Subholding ini berfungsi untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, ia juga berencana membentuk subholding pembangkit listrik. Sub holding ini akan fokus pada pembangunan dan pengelolaan pembangkit listrik baik berbasis energi fosil maupun energi baru terbarukan (EBT).

Erick menilai, momentum transformasi PLN saat ini bisa menjadi kesempatan untuk menjual listrik ke negara lain. Hal ini mengingat Indonesia sumber daya alam yang berlimpah seperti air, geothermal, hingga angin.

Baca juga: Erick Thohir Sudah Wanti-wanti PLN soal Krisis Pasokan Batu Bara Sejak Awal 2021

Terlebih saat ini ada banyak negara tertangga yang justru tidak memiliki kepastian listrik berdasarkan energi terbarukan.

“Jadi negara negara tetangga hari-hari ini mulai banyak yang kontak memerlukan tambahan listrik dari negara kita tapi listrik terbarukan," kata dia.

Oleh sebab itu, subholding pembangkit diyakini akan menjadi kekuatan tersendiri, tidak hanya memberikan listrik di dalam negeri tetapi juga membuka kesempatan untuk PLN menjadi perusahaan yang dapat melayani negara-negara tetangga terkait pasokan listrik.

"Jadi itu yang akan kami lakukan. Insyaallah sudah dijadwalkan minggu depan bertemu direksi PLN secara menyeluruh untuk membahas rencana roadmap selama setahun ini yang akan dikerjakan," pungkas Erick.

Baca juga: Syarat Dapat Minyak Goreng Gratis Saat Belanja di Indomaret

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Kenaikan Gaji PNS sedang Digodok dengan Presiden

Sri Mulyani: Kenaikan Gaji PNS sedang Digodok dengan Presiden

Whats New
Sunday Insurance Kantongi Izin Usaha OJK Usai Berubah Nama dari KSK Insurance

Sunday Insurance Kantongi Izin Usaha OJK Usai Berubah Nama dari KSK Insurance

Whats New
Ditanya Soal Izin Eskpor Pasir Laut, Mendag Zulhas Pilih Tak Mau Berkomentar

Ditanya Soal Izin Eskpor Pasir Laut, Mendag Zulhas Pilih Tak Mau Berkomentar

Whats New
Kini Nilai Uang Tunai Departemen Keuangan AS Lebih Kecil dari Kekayaan 31 Konglomerat

Kini Nilai Uang Tunai Departemen Keuangan AS Lebih Kecil dari Kekayaan 31 Konglomerat

Whats New
PNS Pria Boleh Poligami, Ini Syarat dan Ketentuannya

PNS Pria Boleh Poligami, Ini Syarat dan Ketentuannya

Whats New
Bos Kadin Dukung Ekspor Pasir Laut, tapi soal Lingkungan Harus Diperhatikan

Bos Kadin Dukung Ekspor Pasir Laut, tapi soal Lingkungan Harus Diperhatikan

Whats New
Uji Coba Tol Nirsentuh MLFF di Bali Mulai 1 Juni 2023 Batal, Ini Penyebabnya

Uji Coba Tol Nirsentuh MLFF di Bali Mulai 1 Juni 2023 Batal, Ini Penyebabnya

Whats New
Enggan Tambah Impor Bawang Putih, Mendag: Jangan Hobi Dong

Enggan Tambah Impor Bawang Putih, Mendag: Jangan Hobi Dong

Whats New
Kementan Tekankan Kemitraan sebagai Upaya Penting Bantu Pekebun Kembangkan Berbagai Komoditas

Kementan Tekankan Kemitraan sebagai Upaya Penting Bantu Pekebun Kembangkan Berbagai Komoditas

Whats New
Menaker Sebut LKS Tripnas dan Depenas Berperan Penting untuk Proses Pengambilan Kebijakan

Menaker Sebut LKS Tripnas dan Depenas Berperan Penting untuk Proses Pengambilan Kebijakan

Whats New
Upaya Kemenaker untuk Terus Meningkatkan Kompetensi Ahli K3

Upaya Kemenaker untuk Terus Meningkatkan Kompetensi Ahli K3

Whats New
Rukun Raharja Tambah Jumlah Direksi dan Komisaris

Rukun Raharja Tambah Jumlah Direksi dan Komisaris

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Kritik DPR soal Subsidi Kendaraan Listrik

Sri Mulyani Tanggapi Kritik DPR soal Subsidi Kendaraan Listrik

Whats New
Sequis Life Cetak Laba Setelah Pajak Rp 570,29 Miliar Sepanjang 2022

Sequis Life Cetak Laba Setelah Pajak Rp 570,29 Miliar Sepanjang 2022

Whats New
Gandeng Perusahaan China, PLN IP  Kembangkan Pembangkit EBT 5.000 MW di Morowali

Gandeng Perusahaan China, PLN IP Kembangkan Pembangkit EBT 5.000 MW di Morowali

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+