JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan pertama awal tahun 2022, bergerak fluktuatif. Saat pembukaan perdagangan, Jumat (7/1/2022) pagi, sempat menguat ke level 6.669 namun tak lama indeks acuan saham ini pun melemah.
Melansir dari RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berada di jalur hijau atau menguat tipis 0,09 persen (6 poin) ke level 6.659,65. Pada waktu tersebut, sebanyak 213 saham menguat, 185 melemah, dan 182 saham tak mengalami perubahan (stagnan).
Baca juga: Nantikan Rilis Cadangan Devisa, IHSG Terkonsolidasi Wajar
Transaksi awal perdagangan yang diperoleh sementara mencapai Rp 897,26 miliar dari 1,9 miliar lembar saham yang diperjualbelikan. Selama sepekan berturut-turut, investor asing terus melakukan aksi beli (net foreign buy) di seluruh pasar.
Untuk pagi ini, nilai transaksi dari aksi beli investor asing sementara waktu mencapai Rp 33,45 miliar. Meski adanya penguatan, namun menurut Analisa PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, IHSG sepanjang Jumat ini nantinya akan berakhir melemah.
Baca juga: Tak Mampu Bangkit, IHSG Parkir di Zona Merah
Karena dari penilaian dia, pola gerak IHSG masih dibayangi oleh tekanan yang terlihat masih berlanjut.
Potensi koreksi wajar masih cukup besar lantaran kondisi market regional dan global terlihat sedang berada dalam tekanan.
Dia bilang, para investor kini menantikan rilis cadangan devisa yang diharapkan memberikan pendorong dalam pergerakan IHSG.
"Namun jelang rilis data perekonomian hari ini yang akan dilansir tentang cadangan devisa terlihat akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek dengan kategori trading harian. Hari ini, IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi," ujar dia dalam rekomendasi tersebut.
Analisa serupa juga dikemukakan Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan yang menilai bahwa para investor menantikan sentimen dalam negeri berupa laporan cadangan devisa.
Pola gerak IHSG sepanjang Jumat akan bergerak rentang level support 6.655-6.604, kemudian level resisten 6.690-6.727.
"Secara teknikal candlestick lower high dan higher low disertai stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan tren pelemahan. Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan The Fed yang akan agresif menaikkan suku bunga. Dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data cadangan devisa, IHSG diprediksi melemah," katanya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.