Di bulan kelima, ia menilik tren pasar yang bergeser ke arah digital, dimulai dari adanya pembayaran digital, tampilan menu digital, hingga pengelolaan keuangan atau kasir secara digital.
Melihat tren tersebut, Alif akhirnya tergerak untuk mengadopsi digitalisasi menggunakan Aplikasi Usaha Youtap.
Dengan diberlakukannya new normal pada saat itu, saya melihat adanya berbagai pergeseran perilaku masyarakat agar dapat memutus rantai penularan virus, dari mulai pembayaran nontunai hingga pergeseran tren tampilan menu yang berubah menjadi digital atau e-menu. Saya pun mengenal Youtap dari Juni 2020. Akhirnya, saya coba gunakan secara gratis selama satu bulan,” ujar Alif.
Tidak hanya itu, keputusan Alif dalam memanfaatkan layanan digital juga sangat membantunya mengatur dan mengelola keuangan usahanya.
Kehadiran fitur yang berisikan analisa mengenai produk apa yang paling laris dan diminati setiap bulannya mampu membantu strategi bisnisnya kedepan.
Kini, Angkringan Pak Rachmat mampu mencatat 1.400 transaksi setiap bulannya dengan jumlah transaksi setiap harinya mencapai 50 - 100 transaksi.
“Saat awal bisnis ini mulai berkembang, saya cukup pusing melihat catatan keuangan yang tidak rapi dan serba manual. Dalam sehari saja, jika ada pesanan lebih dari 20, saya sangat kesulitan mengatur dan mengelola bon-bon kertas yang berserakan," katanya.
"Satu orang saja bisa banyak list nya karena tiap sate atau gorengan yang diambil ditulis satuan/per item. Hal itu juga yang memutuskan saya bergabung menjadi merchant Youtap. Lewat fitur laporan keuangan digital sampai ke analisa pintar, saya merasa sangat terbantu,” sambung Alif.
Strategi lainnya yang diterapkan Alif adalah menghadirkan inovasi pada suasana dan varian menu di angkringannya, seperti menghadirkan ambiance ala kafe dan menyediakan cita rasa makanan pedas yang berlevel.