Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

51,2 Persen Simpanan di Perbankan Dikuasai Nasabah Super Kaya

Kompas.com - 07/01/2022, 20:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah super kaya kuasai simpanan di perbankan nasional. Kebanyakan nasabah tersebut merupakan korporasi yang memarkirkan uangnya di bank sampai menunggu ekonomi pulih.

Hingga November 2021, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan jumlah simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar naik 16,4 persen yoy menjadi Rp 3.781 triliun, atau jauh di atas simpanan lain. Dengan begitu, nasabah kaya ini menguasai 51,2 persen dari total simpanan Rp 7.388 triliun.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, bahwa kenaikan tersebut karena nasabah menahan investasi dan konsumsi sehingga jumlah simpanan mereka meningkat pesat di perbankan.

"Selain itu, naik pesatnya harga komoditas juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan simpanan nasabah korporasi karena windfall profit yang tinggi selama pandemi ini," kata Purbaya, Jumat (7/1/2021).

Baca juga: Pemerintah Sudah Tunjuk 94 Perusahaan Pemungut Pajak Digital

Menurut Purbaya, sejumlah industri seperti farmasi juga mengalami peningkatan dari sisi pendapatan selama pandemi. Alhasil, pendapatan yang diparkir ke bank naik dan simpanan nasabah ikut terkerek.

Di 2022, ia memperkirakan pola konsumsi dan investasi nasabah ini mulai kembali normal. Secara umum, simpanan nasabah akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi dan terjaganya kepercayaan masyarakat pada industri perbankan.

"Namun dengan tingkat pertumbuhan yang ternormalisasi seperti sebelum pandemi. Jadi, pertumbuhan simpanan nasabah kaya akan cenderung tumbuh lebih lambat," terang Purbaya.

Sejumlah simpanan bank juga naik. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan dari nasabah prioritas dan private banking sebesar 10% yoy per November 2021.

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, mayoritas nasabah tersebut menaruhnya dalam bentuk tabungan. Walau dari sisi dana kelolaan (AUM) investasi nasabah tumbuh cukup pesat namun dari segi besaran belum mendominasi.

Baca juga: Jokowi Cabut Ribuan Izin Pertambangan, Walhi: Sia-sia, Tidak Menyelesaikan Masalah

Henny yakin akan lebih banyak lagi nasabah yang menaruh uangnya di BNI karena generasi milenial mulai masuk ke segmen nasabah besar seiring ketertarikan terhadap produk investasi dan layanan digital sudah terbentuk.

Tak berbeda, simpanan Commonwealth Bank juga naik. Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya mengatakan, penempatan dana minimal senilai Rp 5 miliar naik sekitar 6 persen - 8 persen secara ytd.

"Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh produk-produk investasi seperti reksadana saham dan produk tabungan seperti Bonus Saver," kata Ivan.

Dalam kondisi pandemi, nasabah lebih memilih memarkirkan dananya pada tabungan atau investasi lain. Mereka juga semakin dimudahkan bertransaksi pada platform investasi seperti CommBank SmartWealth.

Selain itu, fase pemulihan ekonomi juga memberikan kesempatan reksadana saham mengalami apresiasi nilai. Produk simpanan yang paling diminati nasabah adalah tabungan Bonus Saver yang tumbuh antara 7 persen - 10 persen ytd.

Produk tabungan Bonus Saver adalah produk tabungan yang memberikan bunga kompetitif setara dengan deposito, yaitu 3,5 persen per tahun yang dinilai cocok untuk kebutuhan nasabah karena fiturnya yang fleksibel dan bisa ditarik atau disetor melalui internet banking. (Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Nasabah Super Kaya Kuasai 51,2% Simpanan di Perbankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com