JAKARTA, KOMPAS.com – Pertambangan batu bara adalah salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Tercatat, beberapa orang terkaya di Indonesia merupakan pemilik perusahaan atau pengusaha batu bara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan pernah menyebut, orang-orang terkaya di Indonesia banyak yang berasal dari sektor pertambangan. Sektor batu bara atau yang dikenal dengan emas hitam ini memang mendatangkan keuntungan melimpah.
Apalagi, Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar dunia setelah Australia. Permintaan tinggi dari berbagai negara biasanya mendorong kenaikan harga batu bara. Maka tidak heran kalau pengusaha batu bara sering masuk daftar orang terkaya di Indonesia.
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan larangan ekspor batu bara sementara waktu. Larangan ekspor batu bara ini berlaku dari 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pembangunan IKN Tak Ganggu Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Kebijakan larangan ekspor batu bara ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap rendahnya pasokan untuk pembangkit listrik domestik. Lalu siapa saja orang terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis batu bara?
Dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia yang dirilis Forbes pada Desember 2021 lalu, beberapa di antaranya adalah pengusaha tambang batu bara. Berikut daftar 5 orang terkaya Indonesia berkat batu bara sebagaimana dikutip dari Forbes:
Dikutip dari Kompas.com, Theodore Permadi Rachmat adalah salah satu pengusaha nasional yang terbilang sangat senior di industri tambang batu bara. Ia bahkan ikut menjadi salah satu pendiri Adaro.
Pengusaha berusia 78 tahun ini berada di urutan ke-15 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan jumlah kekayaan bersih sebesar 3,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 44,41 triliun (kurs Rp 14.326).
Baca juga: Walau Pinjol Ilegal Marak, Industri Fintech Berkontribusi Positif ke Pemulihan Ekonomi Nasional
Pria yang akrab disapa Teddy adalah mantan CEO Astra International. Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yakni Triputra Group.
Triputra diketahui memiliki bisnis batu bara besar lewat anak perusahaannya, Padang Karunia Group. Perusahaan itu berdiri pada tahun 2002 dan banyak beroperasi di Kalimantan Selatan. Kapasitas produksinya bahkan mencapai 15 juta ton per tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.