JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan ekspansi kredit pada tahun ini, dengan tetap mengandalkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bank pelat merah itu memproyeksikan, pertumbuhan kredit perseroan pada tahun 2022 berada pada kisaran 8 persen hingga 10 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga BCA
Masih besarnya ruang kredit, menjadi salah satu alasan utama BRI mematok target tersebut. Tercatat sampai dengan September 2021, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) relatif longgar, yakni sebesar 83 persen.
"Artinya BRI masih punya ruang yang cukup secara likuiditas untuk menumbuhkan kredit," ujar Direktur Utama BRI Sunarso, dalam keterangannya, dikutip Senin (10/1/2022).
Baca juga: Bisnis Pengelolaan Nasabah Kaya Meningkat 9,2 Persen, Pendapatan Komisi Investasi BRI Melesat
Di tengah ekspansi tersebut, Sunarso memastikan, perseroan akan menyalurkan kredit dengan mengedepankan selective growth, melalui pemanfaatan stimulus pemerintah serta eksplorasi sumber pertumbuhan baru diantaranya optimalisasi sinergi ultra mikro.
Meskipun saat ini perekonomian Indonesia berada dalam tren pemulihan, BRI tetap mengantisipasi sejumlah tantangan bisnis yang mungkin dihadapi.
Baca juga: Masih Ditopang Segmen Mikro, BRI Targetkan Pertumbuhan Kredit 10 Persen pada 2022
Tantangan pertama ialah terkait pengendalian Covid-19, yang berkaitan dengan pengelolaan aset perseroan.
"Di tahun lalu, kita berhasil melalui berbagai program restrukturisasi dan kemudian berbagai program, kita tetap tumbuh secara selektif," kata Sunarso.
Baca juga: Plafon KUR 2022 Naik, BRI Siapkan Infrastruktur Penyaluran Kredit UMKM
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.