Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Anak Perusahaan PLN Batubara, Ada yang Masih Seumur Jagung

Kompas.com - 11/01/2022, 18:15 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT PLN Batubara yang diminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk dibubarkan memiliki sejumlah anak perusahaan.

Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), PT PLN Batubara juga melahirkan sejumlah anak perusahan dan membentuk perusahaan afiliasi.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, di antara anak perusahaan PLN Batubara tersebut, ada yang masih seumur jagung karena baru berusia beberapa tahun sejak didirikan.

Baca juga: Ini Sosok Komisaris dan Direksi PLN Batubara yang Terancam Bubar

Berikut daftar anak usaha PT PLN Batubara:

  1. PT Jambi Prima Coal
  2. PT PLN Batubara Niaga
  3. PT PLN Batubara Investasi
  4. PT Mahakarya Abadi Prima

Sedangkan perusahaan afiliasi PT PLN Batubara yaitu sebagai berikut:

  1. PT Banyan Koalindo Lestari
  2. PT Bangun Persada Jambi Energi
  3. PT Musi Mitra Jaya
  4. PT Sriwijaya Bara Logistic
  5. PT Prima Bara Indonesia

Baca juga: Mengenal PT PLN Batubara yang Diminta Luhut untuk Dibubarkan

Profil PT Jambi Prima Coal

PT Jambi Prima Coal merupakan anak perusahaan PLN Batubara yang diakuisisi di Jakarta pada 4 April 2017. Perusahaan ini beralamat di Komplek Citra Land NGK B-07 Walk Plaza Alegro Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi.

PT Jambi Prima Coal menjalankan usaha penambangan batu bara. Adapun kepemilikan saham PT Jambi Prima Coal mayoritas dipegang oleh PLN Batubara dengan porsi 60 persen dan sisanya adalah PT Indobagus Energy dengan porsi saham 40 persen.

Profil PT PLN Batubara Niaga

PT PLN Batubara Niaga adalah anak usaha PLN Batubara yang didirikan pada 2 Agustus 2019. Perusahaan ini tergolong masih seumur jagung lantaran belum genap berusia 3 tahun.

Alamat PT PLN Batubara Niaga adalah Jalan Warung Buncit Raya 10 Jakarta Selatan. Perusahaan ini merupakan anak usaha PLN Batubara yang sahamnya dimiliki penuh.

Baca juga: Ini Daftar Negara Konsumen Batu Bara Terbesar di Dunia

Saham PT PLN Batubara Niaga sebesar 99,9 persen dimiliki oleh PLN Batubara, sisanya dimiliki PT PLN Batubara Investasi sebesar 0,1 persen.

PT PLN Batubara Niaga bergerak pada bidang usaha usaha perniagaan batu bara dalam mendukung ketersediaan pasokan batubara unit unit pembangkit listrik IPP.

Profil PT PLN Batubara Investasi

PT PLN Batubara Investasi tercatat berdiri pada 19 Januari 2018 yang beralamay di Jalan Warung Buncit Raya No 10, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Sebagai anak perusahaan PLN Batubara, PT PLN Batubara Investasi menjalankan kegiatan investasi di bidang penambangan batu bara.

Selain itu, PT PLN Batubara Investasi juga menjalankan kegiatan investasi di bidang infrastruktur penambangan terkait transportasi, pengolahan dan penyimpanan batu bara.

Pemegang saham PT PLN Batubara Investasi adalah PLN Batubara sebesar 99,9 persen, dan YPK PT PLN sebesar 0,1 persen.

Baca juga: Daftar Daerah yang Memiliki Cadangan Batu Bara Terbesar di Indonesia

Profil PT Mahakarya Abadi Prima

PT Mahakarya Abadi Prima merupakan anak usaha PLN Batubara hasul akuisisi pada 6 November 2018 di Jakarta.

Beralamat di Komplek Citra Land NGK B-07 Walk Plaza Alegro Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, perusahaan ini bergerak di bidang usaha penambangan batu bara.

Pemegang saham PT Mahakarya Abadi Prima adalah PT PLN Batubara sebesar 80 persen dan PT Indobagus Energy sebesar 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com