Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 BUMN Integrasikan KEK Sei Mangkei dengan Pelabuhan dan Jalur Kereta

Kompas.com - 11/01/2022, 20:40 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei bakal terintegrasi langsung dengan jalur kereta dan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Integrasi tersebut ditandai dengan adanya kerja sama antara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Perusahaan-perusahaan tersebut meneken MoU sebagai komitmen dan landasan untuk melaksanakan penjajakan atas rencana kerja sama dalam rangka optimalisasi Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, dan angkutan barang menggunakan kereta api.

Baca juga: Anak Perusahaan KAI Buka Lowongan Kerja untuk SMA Sederajat, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Penandatanganan MoU telah dilaksanakan pada Sabtu (8/1/2022) lalu, oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Abdul Ghani, Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Menteri Menteri BUMN Erick Thohir hadir langsung menyaksikan penandatanganan tersebut di Kantor PT Prima Multi Terminal, Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menjelaskan bahwa Kuala Tanjung adalah pelabuhan terbaik dan merupakan potensi yang luar biasa tetapi selama ini belum dimaksimalkan dengan baik.

“Kami mendorong kerjasama antara PTPN, Pelindo dan KAI membangun bagaimana kereta barang langsung tembus dari KEK Sei Mangkei ke Kuala Tanjung dan membuat lebih besar lagi serta menjadi bagian lapangan kerja yang sangat maksimal untuk warga Sumatera Utara,” jelas Erick dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Proyek Rel Kereta Api Layang Terpanjang di Indonesia Resmi Dimulai

Ruang lingkup kerja sama ini adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan klaster industri.

Langkah ini diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.

“Indonesia itu harus memiliki ekosistem sendiri, yaitu dengan bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain,” tegas Erick Thohir.

Ia mengaku setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta.

Baca juga: Erick Thohir Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat ATR, Ini Kata Bos Garuda Indonesia

“Semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing. Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang kita bangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia,” tambah Erick Thohir.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPTN III (Persero), Abdul Ghani menambahkan bahwa PTPN Group akan mendukung penuh pemanfaatan integrasi tersebut untuk meningkatkan produktivitas.

“Kami dari PTPN Group akan secara optimal memanfaatkan kerjasama ini untuk pendistribusian komoditas, logistik dan bahan baku dengan pengoptimalan penggunaan kereta api serta menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat atau pelabuhan tujuan dan meraih potensi market di Selat Malaka,” ujar Ghani.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut, kolaborasi BUMN ini membangun ekosistem transportasi logistik di Belawan, Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung dengan moda transportasi kereta api.

Baca juga: Erick Thohir: Kasus Dugaan Korupsi Garuda Tak Ganggu Proses Restrukturisasi

Dengan terintegrasinya kawasan industri dengan pelabuhan melalui transportasi kereta api, maka akan tercipta distribusi logistik yang efektif dan efisien, dan mendukung program Pemerintah dalam mengurangi biaya logistik nasional.

Saat ini jalur kereta api KEK Sei Mangkei - Kuala Tanjung masih dalam persiapan. KAI akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar jalur tersebut dapat siap digunakan.

“Dengan menggunakan kereta api, maka angkutan barang menjadi lebih efisien karena kapasitas angkutnya yang besar. Manfaat lain angkutan barang menggunakan kereta api yaitu dapat mengurangi potensi kerusakan jalan raya dan lebih ramah lingkungan,” kata Didiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com