JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk kembali membuka keran ekspor batu bara secara bertahap mulai hari ini, Rabu (12/1/2022).
Padahal, aturan yang mulai diterapkan 1 Januari kemarin ini semula bakal diterapkan hingga 31 Januari 2022.
Larangan ekspor batu bara semula dilakukan oleh pemerintah, sebagai respons dari terancamnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PT PLN (Persero).
Baca juga: Ini Kata Erick Thohir soal Rencana PLN Beli Batu Bara dengan Harga Pasar
Pada 1 Januari 2022, Kementerian ESDM menyatakan, jika larangan ekspor batu bara tidak dilakukan, hampir 20 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN dengan daya sekitar 10.850 mega watt (MW) akan padam.
Lantas, apakah dengan direlaksasinya aturan yang baru seumur jagung itu pasokan listrik PLN sudah aman?
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan, khusus di regional Jawa, Madura dan Bali (Jamali), terjadi kenaikan beban puncak sebesar 300 megawatt (MW) dari 26,9 gigawatt (GW) menjadi 27,2 GW, sementara daya mampu pasok mencapai 28,2 GW.
Sehingga masih terdapat cadangan sekitar 1 GW. Selain itu, PLN juga masih memiliki pembangkit emergency 2,8 GW yang siap dinyalakan sewaktu-waktu diperlukan.
Baca juga: Kerap Beli Batu Bara lewat Makelar, PT PLN Batubara Akan Dibubarkan
Dengan pasokan tersebut, Agung mengklaim, pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Namun demikian, Agung meneknkan, keandalan pasokan tersebut dapat terus terjaga selama suplai batu bara terpenuhi.
"Kami memastikan pasokan daya listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik siang maupun malam hari, meskipun di beberapa daerah mengalami peningkatan konsumsi listrik seiring dengan pulihnya perekonomian nasional," tutur dia, dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/1/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.