BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Bandung, Anthony Martanu mengatakan, harga emas diprediksi bakal terbang tinggi menjelang Imlek, 1 Februari 2022.
"Diperkirakan menyentuh level 1.850 dollar AS/toz," ujar Anthony kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).
Anthony mengungkapkan, kenaikan harga emas menjelang Imlek disebabkan permintaan emas yang tinggi di Tiongkok dan peningkatan kasus varian Covid Omicron.
Baca juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 6.000 Per Gram, Ini Rinciannya
Ditambah dengan tren suku bunga rill di Amerika Serikat (AS) yang rendah hingga saat ini bakal mendorong harga emas terus meningkat meski di tengah berbagai tekanan.
Selain itu tingkat inflasi yang tinggi hingga lebih dari 6 persen di Amerika Serikat akan memangkas keperkasaan dollar dan mengancam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun depan.
Alhasil, para investor akan mencari alternatif aset safe haven salah satunya ialah emas untuk mengamankan nilai portfolio mereka.
Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Namun Anthony mengingatkan, memasuki kuartal kedua tahun 2022, harga emas diperkirakan cenderung terkoreksi atau stagnan.
Hal ini sejalan dengan pengetatan kebijakan moneter negeri Paman Sam untuk mengamankan nilai tukar mata uang dan suku bunga mereka.
“Yang jelas, emas masih layak dikoleksi di tahun ini,” beber dia.
Seperti diketahui, pada 2021, harga emas ditutup di level 1.829 dollar AS/toz.
Baca juga: Cadangan Devisa Emas Indonesia Naik
Sepanjang tahun lalu, harga emas sudah turun 3,6 persen, karena optimisme terhadap pemulihan ekonomi global mendorong para investor mengalihkan portfolio investasi ke aset berisiko daripada aset safe haven seperti emas.
Harga emas tertinggi tahun 2021 menyentuh angka di level 1.959 dollar AS/toz pada 6 Januari 2021 dan nilai terendahnya pada 8 Maret 2021 di angka 1.676 dollar AS/toz.
Di awal tahun 2022, harga emas terus melorot hingga ke level 1.789 dollar AS/toz.
Pada 2021, RF Bandung membukukan volume transaksi sebanyak 119.280 lot, meningkat 16 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara untuk nasabah baru, perusahaan pialang berjangka tersebut menarik 667 nasabah atau naik 13 persen dari tahun 2020.
Pada 2022, RFB Bandung mengejar pertumbuhan sebesar 70 persen untuk volume transaksi atau mencapai 203.000 lot. Sementara untuk nasabah baru, akan mencapai sebanyak 1150 nasabah hingga akhir 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.