Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menteri ESDM soal Rencana Penghapusan Premium

Kompas.com - 13/01/2022, 05:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium masih belum ada titik terang. Awalnya rencana penghapusan dilakukan untuk beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021 yang mengatur bahwa BBM jenis Premium dengan research octane number (RON) 88 masih dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Meski demikian, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif penggunaan Premium trennya terus menurun.  Masyarakat kini lebih suka menggunakan Pertalite. Adapun Pertalite memiliki RON 90.

Baca juga: Pemerintah Dinilai Berikan Sinyal Bakal Hapus Premium

"Kalau dilihat dari konsumennya sendiri, mereka senang menggunakan Pertalite karena bisa memberikan kenyamanan bagi kinerja engine-nya dan maupun dari pemakai kendaraannya," ujarnya dalam Kinerja ESDM 2021, Rabu (12/1/2021).

Ia menjelaskan, di wilayah Pulau Jawa saja, penggunaan Premium saat ini hanya 0,3 persen. Oleh sebab itu, Arifin meyakini, tanpa dihapuskan oleh pemerintah, penggunaan Premium pun akan hilang dengan sendirinya secara bertahap.

"Saya rasa dengan natural ini akan tergantikan. Ini alami, masyarakat sendiri yang memutuskan," imbuh dia.

Dia menjelaskan, Indonesia saat ini sedang mengarah pada penggunaan energi yang ramah lingkungan. Hal inilah yang mendasari Premium ingin dihapuskan sebab menghasilkan emisi yang besar dan berdampak buruk pada lingkungan.

Menurutnya, saat ini PT Pertamina (Persero) terus melakukan sosialisasi untuk mendorong masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.

"Di dunia ini cuma ada 7 negara yang masih memakai premium dan untuk itu memang secara berangsur, bertahap Pertamina sudah melakukan sosialisasi penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan," ujar Arifin

Di sisi lain, Pertamina juga sedang melakukan modernisasi kilang-kilangnya sebagai upaya untuk memproduksi BBM berstandar Euro IV, meski banyak negara yang kini bahkan sudah masuk ke standar Euro V.

"Pertamina sedang melakukan modernisasi untuk bisa memproduksi BBM berstandar Euro IV untuk bisa memberikan pelayanan BBM bersih. Tentu saja ini membutuhkan suatu proses transisi," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, secara bertahap masyarakat akan didorong untuk menggunakan jenis BBM dengan RON yang tinggi. Seperti Pertamax yang memang memiliki RON 91.

Baca juga: Modal Rp 250 Juta, Bagaimana Cara Daftar Pertashop Pertamina?

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang, yang mengatur rekomendasi penjualan BBM dengan research octane number (RON) 91.

Meski demikian, Pertamina tidak akan serta merta menghapus Premium maupun Pertalite. Perseroan akan melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penggunaan BBM ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin kendaraan.

"Jadi tahapan selanjutnya, kami akan mendorong masyarakat menggunakan yang lebih baik supaya sesuai ketentuan minuimum RON 91," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Negara yang ditayangkan di Youtube Wakil Presiden RI, dikutip Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Premium dan Pertalite Dihapus? Ini Aturan Penyaluran dan Harga BBM Tahun 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com