JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan, pasokan batu bara PT PLN (Persero) saat ini dalam kondisi aman.
Hal ini berdasarkan laporan PLN kepada pemerintah terkait perkembangan upaya pemulihan stok batu baranya.
"Dari hasil terakhir kemarin malam, sudah ada statement dari PLN, bahwa PLN sudah bisa meyakinkan (pasokan batu bara cukup). Karena kontraknya juga sudah disclose," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Drama Krisis Batu Bara PLN: Ekspor Dilarang, Protes Negara Tetangga, hingga Beli dari Makelar
Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor batu bara per 1 Januari 2022 guna mengatasi kondisi krisis pasokan batu bara yang terjadi di PLN. Sebab, jika tidak dipenuhi pada 10 juta pelanggan listrik PLN terancam mengalami pemadaman.
Mulanya kebijakan larangan akan berlangsung selama sebulan, namun pemerintah akhirnya memutuskan per 12 Januari 2021 mulai membuka kembali ekspor batu bara secara bertahap.
Baca juga: PLN Batubara Diminta Luhut Dibubarkan, Dirut PLN: Pemerintah Tentunya Punya Kebijakan Terbaik
Arifin menjelaskan, dengan kebijakan larangan ekspor yang sudah berjalan, PLN berhasil menambah stok batu baranya sebanyak 5,1 juta metrik ton. Sehingga untuk sepanjang Januari 2022 stok batu bara PLN sudah mencapai 16,2 juta metrik ton.
"Itu yang bisa diamankan. Tentu saja ini bisa dilaksanakan dengan bantuan dari produsen-produsen (batu bara) dan asosiasi angkutan yang kami minta untuk kerahkan armadanya mendukung kebutuhan PLN," jelas dia.
Baca juga: Ini Strategi PLN Jaga Ketahanan Batu Bara Untuk Cegah Krisis Energi