Jokowi menegaskan, penataan BUMN di sektor pariwisata adalah keharusan.
Sebab selama ini BUMN banyak memliki anak-cucu usaha yang bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya mulai dari bandara, hotel, kawasan wisata, hingga ke retail souvenir.
Sayangnya, anak-cucu perusahaan pelat merah tersebut malah bergerak sendiri-sendiri dan tidak terkonsolidasi, sehingga kekuatannya lemah dibandingkan swasta.
Oleh sebab itu, dengan dibentuknya Injourney, maka diharapkan dapat memperbesar kekuatan BUMN di sektor pariwisata.
"Jadi kalau kita konsolidasikan dalam holding ini, maka akan menjadi sebuah kekuatan besar. Karena tadi itu, kecil, kecil, kecil, berjalan sendiri-sendiri, tidak terintegrasi, tidak terhubung satu sama yang lain," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).
Kementerian BUMN pun telah menunjuk Dony Oskaria sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia sejak Oktober 2021 lalu. Sebelumnya, Dony pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) selama Januari 2020-Agustus 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.