Lebih lanjut Soeprapto Tan menuturkan, para pedagang ritel seperti di pasar, sudah mengadopsi kebiasaan baru dalam berjualan, yaitu dengan layanan pesan-antar, dimana mereka menerima pesanan melalui pesan pribadi lalu mengirimkannya ke rumah pembeli.
"Dan terlihat dari hasil survei, 17 persen masyarakat memilih alternatif saluran belanja ini," ungkap Soeprapto Tan.
Selain itu, laporan hasil survei SEA Ahead gelombang kelima ini menunjukkan bahwa 66 persen konsumen di Asia Tenggara sudah mulai belanja produk melalui livestreaming.
Adapun platform yang biasa digunakan konsumen untuk mengakses livestreaming, yaitu media sosial seperti Facebook, live Instagram, live Youtube, e-commerce platform seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya, serta platform atau aplikasi khusus livestreaming seperti Twitch, Periscope, dan lainnya .
“Belanja livestreaming memberikan konsumen pengalaman interaktif berbeda dengan brand, mereka merasa terhubung langsung dengan brand, meskipun secara online. Selain itu, layanan belanja livestreaming memberikan nilai tambah pada hubungan antara brand dan konsumen," beber Soeprapto Tan.
Dia menambahkan, Indonesia sendiri, konsumen pernah mendengar dan mengetahui alternatif belanja melalui livestreaming, bahkan mereka sudah pernah mengaksesnya, dan di antaranya mengaku pernah berbelanja saat livestreaming tersebut.
Perlu diketahui, survei ini dilakukan secara online mulai 29 Oktober – 8 November 2021.
Survei gelombang kelima ini meliputi negara-negara Asia Tenggara,yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam, dengan melibatkan 500 responden berusia 18 tahun ke atas untuk masing-masing negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.