Ini karena pasar sudah mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang dipercepat di bulan Maret sehingga rilis data inflasi konsisten AS yang tinggi tidak mendorong pelaku pasar mengambil posisi di dollar AS.
“Nilai tukar rupiah mungkin berpotensi menguat Hari ini mengikuti penguatan rupiah kemarin,”kata Ariston kepada Kompas.com.
Dari dalam negri, sentimen positif seperti dihapusnya pelarangan ekspor batubara dan program tax amnesty yang sedang berjalan membantu penguatan rupiah.
“Ekspor batubara bisa membantu surplus neraca perdagangan RI, dan tax amnesty menambah pendapatan negara sehingga semakin mempermudah fundamental Ekonomi RI,” ujar dia.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak menguat pada kisaran Rp 14.250 per dollar AS hingga Rp 14.320 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.