Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesusahan Gali Terowongan, KCIC Datangkan 17 Tenaga Ahli dari China

Kompas.com - 14/01/2022, 10:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memastikan pengerjaan terowongan Tunnel 2 untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang terganggu kondisi tanah lempung, sudah melibatkan para ahli.

Ia mengatakan penanganan struktur tanah di lokasi terowongan itu telah melibatkan ahli dari China serta Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengatasi hambatan geografis tersebut.

"Para ahli dari Tiongkok dan ITB tersebut akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja kereta cepat di titik konstruksi," kata Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta dilansir dari Antara, Jumat (14/1/2022). 

Sebelumnya, pengerjaan Tunnel 2 yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu titik konstruksi yang mempunyai tantangan tinggi karena berada di tanah lempung (clay shale).

Baca juga: Siapa yang Akan Menanggung Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Jenis tanah tersebut mempunyai karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian, sehingga berpotensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun jalan yang terdapat di atasnya.

"Tunnel 2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," kata Dwiyana.

Lebih lanjut, Dwiyana menjelaskan bahwa tenaga ahli berpengalaman didatangkan untuk membantu bagian permukaan terowongan karena sangat menguasai metode grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek terowongan kereta cepat.

"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel 2 yang berada di area clay shale membutuhkan penanganan khusus. Dikarenakan pengerjaan menggunakan metode grouting, kami mengumpulkan para ahli tunnel yang menguasai grouting untuk membantu memperkuat permukaan terowongan," ujarnya.

Baca juga: Ini Waktu Tempuh Kereta Cepat dari Halim ke Padalarang

Berkat kolaborasi tersebut, ia memastikan tantangan geografis itu bisa diatasi karena proses pengerjaan berangsur membaik dan pengerjaan bisa mencapai 1,2 meter hingga 3 meter per hari.

Penampakan tunnel 1 kereta cepat jakarta bandung saat masih proses konstruksiDok. KCIC Penampakan tunnel 1 kereta cepat jakarta bandung saat masih proses konstruksi

"Kami berupaya optimal agar pembangunan Tunnel 2 ini berjalan lancar, memiliki kualitas baik, aman serta dapat selesai sesuai dengan target yang direncanakan," lanjut Dwiyana.

Hingga Desember 2021, pengerjaan terowongan sepanjang 1.052 meter ini sudah mencapai 67 persen. Dengan sisa pengerjaan yang masih ada, transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tunnel diharapkan dapat membantu percepatan konstruksi yang keseluruhannya sudah mencapai 79 persen.

"Dengan transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tadi, diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan proyek ini dengan standar konstruksi kereta cepat," kata Dwiyana.

Baca juga: Melihat Lagi Janji-janji Jokowi soal Kereta Cepat 6 Tahun Lalu

Menurut dia, pertukaran ilmu antar para ahli itu sangat dibutuhkan dalam pengerjaan proyek kereta cepat serta untuk kemajuan pembangunan konstruksi di Indonesia kedepannya.

"Bagi kami, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong kemajuan dunia konstruksi dan perkeretaapian di Indonesia, sejak proses pembangunannya," kata Dwiyana.

Proyek Tunnel 2 yang terletak di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, ini juga telah ditinjau oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rabu (12/1/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan sesuai dengan penjelasan ahli masalah kondisi tanah yang lempung itu bisa teratasi. Bahkan penyelesaian terowongan itu ditargetkan selesai pada April 2022.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Didanai APBN Rp 4,3 Triliun

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung progres pembangunan lintasan rel serta terowongan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Luhut bilang, proyek tunnel (terowongan) 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut ditargetkan akan rampung pada April tahun ini. Ditambah lagi, pengerjaan proyek ini dibantu para tenaga ahli asal China yang akan didatangkan.

"Saya mendengar bahwa KCJB mendatangkan orang-orang hebat yaitu para ahli di bidang konstruksi dari perguruan tinggi ternama di Indonesia. Di mana mereka nanti akan dibantu oleh 17 ahli grouting dari Tiongkok sehingga pekerjaan ini ditargetkan bisa rampung pada akhir April 2022," kata Luhut lewat akun Instagram resminya.

"Yang sekaligus menggenapkan 13 terowongan lainnya dengan total panjang keseluruhan 16.662 meter. Seluruh rangkaian pekerjaan ini telah mencakup 72,5 persen dari progress keseluruhan project," ucapnya lagi.

Baca juga: Sederet Insiden Serius Proyek Kereta Cepat: Pipa Meledak hingga Tiang Pancang Roboh

Selama meninjau proyek tersebut, Luhut melihat proses pembangunan yang begitu rumit sehingga membutuhkan kewaspadaan yang begitu tinggi.

Lantaran, pembangunan terowongan KCJB ini sambung Luhut, berada di atas lahan yang mudah rapuh. Maka dari itu, pekerjaan pembangunan KCJB tentunya perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi.

Pertimbangan berbagai faktor keselamatan menurutnya juga perlu diperhatikan secara serius, mengingat pembangunan semacam ini belum pernah dilakukan di Indonesia.

Penampakan tunnel 1 kereta cepat jakarta bandung saat masih proses konstruksiDok. KCIC Penampakan tunnel 1 kereta cepat jakarta bandung saat masih proses konstruksi

"Saat turun dari kereta inspeksi, saya menyaksikan sendiri bagaimana terowongan yang memiliki total panjang 1.052 m ini adalah salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi. Belum lagi, terowongan 2 juga merupakan terowongan single-hole double track dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 m," kata dia.

"Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area clay shale atau jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspose penggalian pada saat konstruksi," lanjut Luhut.

Dari semua rangkaian pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung inilah yang ia menyebutnya sebagai menembus ketidakmungkinan.

"Di tengah dunia yang bergerak cukup cepat, hari ini keberanian untuk berubah dan mengubah merupakan fondasi untuk membangun Indonesia maju kedepannya," ujarnya.

Baca juga: Dapat PMN Rp 6,9 Triliun, KAI Gunakan Untuk Proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com