Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Apakah Benar Kita Bisa Berinvestasi dengan Modal Kecil?

Kompas.com - 17/01/2022, 07:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama, kita perlu menentukan tujuan apakah investasi yang dilakukan jangkanya panjang atau pendek.

Apabila kita mulai dari modal kecil, pasti tujuannya bukan jangka pendek. Oleh karena itu, kita juga harus konsisten dan sabar menunggu hasilnya. Jangan terburu-buru menarik uang apabila target belum tercapai.

Yang kedua, kita juga harus memikirkan risiko. Saat mulai berinvestasi, jangan berpikir bahwa uang yang kita keluarkan akan menghasilkan keuntungan besar.

Pemilihan instrumen juga menentukan besar kecilnya risiko yang didapat. Pastinya, apabila kita berinvestasi di saham dan reksadana, keduanya memiliki risiko yang berbeda.

Untuk berinvestasi, gunakanlah ‘uang dingin’. Hal ini diperlukan agar uang kita tak hilang sepenuhnya.

Apabila gagal dalam berinvestasi, setidaknya, uang yang hilang bukanlah uang utama.

Cobalah untuk menentukan prioritas keuangan dan gunakan uang sisa dari kebutuhan utama untuk berinvestasi.

Terakhir, pilihlah perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi. Kita bisa melihat dengan memperhatikan keadaan ekonomi di sekitar.

Misalnya, pada saat pandemi, perusahaan di sektor pariwisata, pasti grafiknya menurun. Sementara itu, perusahaan di bidang kesehatan mengalami kenaikan.

Risiko investasi modal kecil

Instrumen investasi sangat menentukan besar kecilnya risiko yang kita dapat.

Untuk investasi modal kecil, risiko yang didapat tidaklah besar. Apalagi kita hanya mengeluarkan uang Rp 10.000 di reksadana.

Akan tetapi, hal ini tentu berbeda saat kita berinvestasi dengan saham karena risikonya cenderung lebih tinggi.

Sebagai pemula, kita dapat menggunakan reksadana pasar uang untuk berinvestasi modal kecil.

Selain itu, kita juga bisa melakukan crowdfunding–dengan teman yang dipercaya–apabila ingin menaikkan nominal investasi.

Pentingnya belajar literasi keuangan

Anak muda adalah salah satu kelompok yang turut meramaikan dunia investasi. Bahkan menurut laporan KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal dengan profesi pelajar mencapai 27,55 persen dengan total aset Rp 15,40 triliun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com