Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Struktur Utang Luar Negeri Indonesia yang Disebut Tetap Sehat

Kompas.com - 17/01/2022, 11:48 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai struktur utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2021 tetap sehat.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1 persen.

"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89 persen dari total ULN," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jakarta, Senin (17/1/2022).

BI melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia sampai dengan akhir November 2021 sebesar 416,4 miliar dollar AS.

Posisi tersebut turun 1,4 persen dibandingkan posisi ULN bulan sebelumnya yang mencapai 422,3 miliar dollar AS.

Meskipun demikian, posisi ULN November 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy)

Penurunan posisi ULN secara bulanan disebabkan oleh penurunan posisi ULN pemerintah dan sektor swasta.

Baca juga: Disebut Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Berapa Gaji Guru di Indonesia?

Utang luar negeri pemerintah

Tercatat ULN pemerintah pada November 2021 sebesar 202,2 miliar dollar AS, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 204,9 miliar dollar AS.

"Hal ini menyebabkan ULN pemerintah terkontraksi 0,7 persen (yoy), setelah tumbuh 2,5 persen (yoy) pada bulan Oktober 2021," kata Erwin.

Erwin menjelaskan, penurunan posisi ULN pemerintah terutama disebabkan penyesuaian aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), seiring sentimen global yang kembali mendorong tren peningkatan imbal hasil surat utang AS (US Treasury) pasca Federal Open Market Committee (FOMC) meeting.

Di sisi lain, pada bulan November 2021 pemerintah menandatangani pinjaman dari lembaga multilateral yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program penanganan Covid-19, salah satunya dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) melalui program Additional Financing for Indonesia Emergency Response to Covid-19.

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen dari total ULN pemerintah," ujar Erwin.

Baca juga: KPPU Pelototi Lonjakan Harga Minyak Goreng

Utang luar negeri swasta

Sementara itu, posisi ULN swasta hingga akhir November 2021 sebesar 205,2 miliar dollar AS, menyusut dari bulan sebelumnya sebesar 208,3 miliar dollar AS.

Dengan posisi tersebut, secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2 persen secara yoy pada November 2021, atau lebih dalam dibandingkan kontraksi 1 persen secara yoy pada periode sebelumnya.

Kontraksi utang tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan dan korporasi bukan lembaga keuangan, masing-masing sebesar 5,4 persen secara yoy dan 1 persen secara yoy sejalan dengan pelunasan ULN yang jatuh tempo selama periode November 2021.

Adapun posisi ULN swasta masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 77,7 persen terhadap total ULN swasta.

Baca juga: BUMN Ini Buka Lowongan Kerja, Terbuka untuk Fresh Graduate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com