Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM: Uji Jalan Kendaraan dengan B40 Dimulai Februari 2022

Kompas.com - 17/01/2022, 16:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, pemerintah akan mulai melakukan road test atau uji jalan kendaraan berbahan bakar biodiesel 40 persen (B40) pada awal Februari 2022 mendatang.

"Awal tahun ini atau awal Februari kami akan memulai kegiatan uji jalan atau road test untuk pemanfaatan B40," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).

Ia mengatakan, uji coba akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Perindustrian, PT Pertamina (Persero), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikondo), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi).

Baca juga: Penerapan B40 Ditunda, Ini Respons dari Pengusaha

Menurut Dadan, dalam uji jalan kendaraan menggunakan B40 ini, akan memerlukan waktu selama lima bulan atau setidaknya hingga Juli 2022 mendatang.

Dia mengungkapkan, Kementerian ESDM sudah mempunyai perkiran spesifikasi yang diperlukan untuk pemanfaatan bakar campuran solar dengan 40 persen fatty acid methyl esther (FAME) ini. Maka, penerapan mandatori B40 akan dilakukan setelah ada hasil dari uji jalan.

"Kita juga siapkan dari sisi rekomendasi terkait sisi produksi karena mesin utama pemanfaatan B40 harus diikuti peningkatan kualitas, baik dari biodiesel dan peningkatan kualitas minyak solar," jelas Dadan.

Adapun program B40 merupakan kelanjutan dari mandatori B30 yang saat ini sudah berjalan. Sepanjang 2021, implementasi program B30 mencapai 9,3 juta kiloliter, lebih rendah dari target yang sebesar 9,4 juta kiloliter.

Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Stok Batu Bara PLN Aman

Namun, realisasi program B30 tersebut telah membuat pemerintah menghemat devisa sebesar Rp 66,54 triliun di sepanjang tahun lalu.

"Sebetulnya angka ini (realisasi B30) lebih tinggi dari apa yang kami targetkan di awal 2021. Jadi terjadi penambahan dalam perjalanannya untuk pemanfaatan biodiesel," ungkap dia.

Di sisi lain, implementasi B30 terus naik setiap tahunnya. Pada 2015 implementasinya hanya sebesar 1,62 juta kiloliter, 2016 sebesar 3,66 juta kiloliter, 2017 sebesar 3,42 juta kiloliter, di 2018 sebesar 6,17 juta kiloliter.

Kemudian pada 2019 dan 2020 masing-masing sebesar 8,4 juta kiloliter, 2021 sebanyak 9,4 juta kiloliter. Serta di 2022 implementasi program B30 bisa mencapai 10,1 juta kiloliter.

Baca juga: Tindak Lanjuti Instruksi Jokowi, ESDM Cabut 2.078 Izin Usaha Tambang Mineral dan Batu Bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com