Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durasi Pemadaman Listrik Turun Jadi 6 Jam Per Pelanggan

Kompas.com - 18/01/2022, 18:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, rata-rata frekuensi dan durasi listrik padam di sepanjang 2021 mengalami perbaikan. Secara nasional, tercatat frekuensinya 4 kali dengan total durasi 6 jam per pelanggan per tahun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan dalam System Average Interuption Frequency Index (SAIFI) PLN, rata-rata frekuensi padam listrik mencapai 4 kali, lebih rendah dari target yang sebanyak 8 kali.

"SAIFI ini seberapa sering mati lampunya. untuk 2021 itu targetnya 8 kali, tapi ternyata bisa mencapai 4 kali. jadi ada perbaikan pelayanan di tingkat PLN, karena (SAIFI) makin kecil artinya semakin bagus," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Penambahan Pembangkit Listrik di 2021 Tak Capai Target

Di sisi lain, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan dalam System Average Interruption Duration Index (SAIDI), tercatat rata-rata durasi padamnya listrik mencapai 6 jam atau lebih rendah dari target yang sebesar 10 jam. Waktu tersebut juga turun dari tahun 2020 yang mencapai 12,72 jam per pelanggan.

"Untuk SAIDI itu targetnya 10 jam, tapi bisa dicapai menjadi 6 jam. Sehingga ini capaian kinerjanya di atas 100 persen," imbuh Rida.

Seiring dengan perbaikan frekuensi dan durasi padam listrik, jumlah pelanggan listrik juga meningkat di sepanjang tahun lalu. Tercatat totalnya mencapai 81.530 pelanggan, atau mencapai 103 persen dari target yang sebanyak 79.187 pelanggan.

Adapun jumlah konsumsi listrik di tahun lalu tercatat sebanyak 1.123 kilowatt-hour (kWh) per kapita, atau mencapai 93,3 persen dari target yang sebesar 1.203 kWh per kapita.

Meski demikian, untuk realisasi penambahan terkait infrastruktur kelistrikan di sepanjang 2021, mayoritas berada di bawah target. Seperti penambahan pembangkit listrik mencapai 1.901,7 mega watt (MW) atau hanya 30,7 persen dari target sebesar 6.187,9 MW.

Baca juga: Gojek Sewakan Motor Listrik untuk Mitra Driver, Berapa Biayanya?

Selain itu, ada penambahan gardu induk mencapai 7.731 mega volt ampere (MVA) atau 91,4 persen dari target sebesar 8.460 MVA. Sedangkan, penambahan gardu distribusi tercatat mencapai 2.775,4 MVA atau 91,8 persen dari target sebesar 3.022 MVA.

Sementara penambahan transmisi sebanyak 3.820,61 kilo meter sirkuit (kms) atau 80,2 persen dari target sebesar 4.765,9 kms. Serta penambahan jaringan distribusi sebesar 14.480,1 kms atau hanya 33,9 persen dari target sebanyak 42.714 kms.

"Itu semuanya memang menunjukkan capaian yang di bawah target, karena kita mengerti, maklum, bahwa pandemi Covid-19 masih berdampak pada kegiatan. Tapi secara tahun ke tahun, itu tetap selalu ada penambahan, walaupun penambahannya tak sesuai yang kita targetkan," papar Rida.

Baca juga: Ditjen Pajak Sebar Surat Elektronik untuk Wajib Pajak, Apa Isinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com