Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Merah Pagi Ini

Kompas.com - 19/01/2022, 09:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/1/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.592,85 atau turun 21,2 poin (0,32 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.614,05.

Sebanyak 164 saham melaju di zona hijau dan 221 saham di zona merah. Sedangkan 181 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 985,15 miliar dengan volume 1,45 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan kenaikan Nikkei 1,85 persen, Shanghai Komposit 0,12 persen, dan Strait Times 0,03 persen, Hang Seng Hong Kong yang menguat 0,30 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram, Ini Rinciannya

Sedangkan Wall Street pagi tadi ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,5 persen, S&P 500 melemah 1,8 persen, dan Nasdaq turun 2,6 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan kenaikan volume dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

“IHSG diprediksi melemah, pergerakan cenderung terbatas dikarenakan investor akan mengantisipasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.356 per dollar AS, atau turun 20 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.336 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS, yang mendorong yield obligasi pemerintah AS terus naik. Yield tenor 10 tahun sudah menyentuh 1,88 persen atau level tertinggi dalam 2 tahun.

Baca juga: Alpha JWC Ventures: Suntikan Rp 71 Miliar ke Bisnis Es Doger Gibran Masih Wajar

“Tekanan mungkin berlanjut terhadap rupiah hari ini seiring dengan semakin tingginya yield obligasi pemerintah AS. Penurunan besar indeks saham AS semalam juga menambah sentimen negatif untuk aset berisiko hari ini, termasuk rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, harga minyak yang tinggi berada di kisaran 86 dollar AS per barel juga dinilai bisa menekan rupiah karena bisa menurunkan surplus neraca perdagangan Indonesia di mana Indonesia adalah net importir minyak.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS – Rp 14.380 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS, sementara potensi penguatan ke kisaran Rp 14.320 per dollar AS.

Baca juga: Menpan RB: Rekrutmen Tenaga Honorer Mengacaukan Hitungan Kebutuhan Formasi ASN

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com