JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk tahun 2022 kembali naik menjadi Rp 455,62 triliun.
Anggaran ini sudah naik dua kali, dari alokasi semula yang mencapai Rp 414 triliun atau naik sekitar Rp 41,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan anggaran PEN dipengaruhi oleh perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air. APBN yang menjadi countercyclical harus fleksibel dalam menyusun anggaran.
"Kalau Ibu/Bapak sekalian masih ingat, tahun 2020 termasuk kita memasukkan seperti ketahanan pangan waktu itu, absorsinya juga enggak banyak. Makanya di pemulihan ekonomi, penguatan ini kita harus betul-betul pragmatic, mana yang bisa jalan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Disemprot DPR Pakai Dana PEN Buat IKN Baru, Ini Jawaban Sri Mulyani
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, anggaran PEN tahun 2022 dikerucutkan menjadi 3 klaster saja dari sebelumnya mencapai 5 klaster pada tahun 2020-2021.
Klaster pertama adalah klaster penanganan kesehatan senilai Rp 122,5 triliun. Nilainya meningkat dari Rp 117,87 triliun.
Klaster kedua adalah perlindungan sosial (perlinsos) dari Rp 154,76 triliun menjadi Rp 154,8 triliun. Sementara klaster penguatan ekonomi menjadi Rp 178,3 triliun dari Rp 141,42 triliun.
"Fokusnya tetap sama, pulih tapi terutama masyarakat paling rentan harus diberi pemihakan. Sehingga waktu pulih kemiskinan juga turun dan gini koefisien juga turun, dan tentu pulih sambil penciptaan lapangan kerja baru," ucap Sri Mulyani.
Wanita yang karib disapa Ani ini berujar, dana di klaster kesehatan digunakan untuk penguatan dan perluasan vaksinasi serta lanjutan penanganan pandemi, insentif nakes, peningkatan kesiapsiagaaan sektor kesehatan dalam menghadapi varian Omicron dan mendorong kemandirian farmasi.
Baca juga: Sri Mulyani Berencana Gunakan Anggaran PEN Rp 178 Triliun Buat Pemindahan IKN
Kemudian, anggaran perlindungan sosial ditujukan untuk menjaga daya tahan masyarakat miskin dan rentan dengan menjaga konsumsi masyarakat, dan penanganan kemiskinan ekstrem. Di sisi lain pihaknya berkomitmen untuk mendukung reformasi perlindungan sosial menuju pemberdayaan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.