Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah dan IHSG Melemah, Saham-saham Bank Besar Ini Dilepas Asing

Kompas.com - 19/01/2022, 15:50 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/1/2022). IHSG seharian ini tak sekalipun menyentuh zona hijau.

IHSG ditutup turun 22,07 poin (0,33 persen) pada 6.591,98. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 157,8 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 230 saham yang hijau, 290 saham merah, dan 165 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 11,9 triliun dengan volume 19,25 miliar saham.

Baca juga: Tak Mampu Bankit, Rupiah dan IHSG Merah di Sesi I

Net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 158 miliar. BMRI selama sesi II perdagangan ambles 3,1 persen di level Rp 7.025 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 363,8 miliar dengan volume 51,5 juta saham.

Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan aksi jual bersih asing tertinggi sebesar Rp 36,7 miliar. Saham BBRI melemah 1,43 persen di level Rp 4.130 per saham.

Adapun volume perdagangan BBRI mencapai 110 juta saham dengan total transaksi Rp 456,9 miliar.

Bank Central Asia (BBCA) juga mencatatkan net sell asing tertinggi setelah BMRI dan BBRI, senilai Rp 18,7 miliar. BBCA stagnan di level Rp 7.675 per saham. Adapun volume perdagangan BBCA sebesar 60,4 juta saham dengan total transaksi Rp 463,2 miliar.

Baca juga: BJBR Rights Issue 925 Juta Saham, Ini Nominalnya

Saham yang menahan indeks hari ini dipimpin oleh Bank Raya Indonesia (AGRO) yang anjlok 6,9 persen di level Rp 1.345 per saham. Kemudian, saham Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) juga terperosok 5,9 persen di level Rp 7.500 per saham.

Bank Neo Commerce (BBYB) juga terjun 5,3 persen di level Rp 2.110 per saham.

Saham yang menopang indeks antara lain, Bank QNB Indonesia (BKSW) yang meroket 7,78 persen di level Rp 180 per saham. Kemudian, Bukalapak (BUKA) melesat 5,11 persen di level Rp 370 per saham. Selanjutanya Medco Energy International (MEDC) juga menanjak 4,1 persen di level Rp 500 per saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 2,8 persen, Strait Times 0,05 persen, dan Shanghai Komposit 0,33 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,06 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini juga melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.364 per dollar AS atau turun 28 poin (0,2 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.370 per dollar AS pada Rabu (19/1/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya Rp 14.325 per dollar AS.

Baca juga: Naik Lagi, Anggaran PEN 2022 Tembus Rp 455,6 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com