Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Terus Bertambah, Luhut: Kalau Masih Mau Hidup Silakan Ikuti Imbauan...

Kompas.com - 19/01/2022, 20:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyampaikan hingga saat ini kasus virus varian Omicron terus bertambah. Mayoritas kasus atau yang terinfeksi virus ini berasal dari luar negeri.

Luhut pun mendapat laporan bahwa terdapat satu kelompok pelaku perjalanan luar negeri yang 44 persennya terkena virus varian Omicron.

Melihat kondisi itu, dia mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak berpergian ke luar negeri terlebih dahulu sekaligus tetap membatasi aktivitas di luar rumah.

Baca juga: Luhut Cerita Yayasan Bill Gates dan Rockefeller Surati Jokowi, Ada Apa?

Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai langkah dan upaya pemerintah Indonesia menghadapi virus varian Omicron atau pandemi Covid-19.

"Jadi saya ingin imbau lagi apa yang disampaikan Presiden, upaya jangan ke luar negeri dulu kalau tidak penting amat selama tiga minggu ke depan ini. Kalau masih mau hidup (silakan ikuti), kalau enggak mau hidup ya silakan langgar," tegas Luhut melalui keterangan persnya, Rabu (19/1/2022).

Luhut yang juga Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali ini mengungkapkan, kasus positif karena varian Omicron di mancanegara terus bertambah dan semakin tinggi. Bahkan, kasus-kasus Omicron yang terkonfirmasi di Indonesia belakangan ini sebagian besar dari luar negeri.

"Sampai sekarang ini Omicron yang terbanyak di Indonesia dari luar. Saya ulangi, sampai kemarin itu Omicron terbanyak itu dari luar negeri," ucapnya.

Luhut berujar bahwa virus varian Omicron yang saat ini terjadi dan melanda Indonesia adalah musuh bersama setiap orang. Sehingga, dibutuhkan kerja sama dan sinergisitas untuk menanggulanginya sehingga Indonesia bisa keluar dari pandemi.

"Omicron adalah musuh bersama, jadi jangan ada mempersoalkan ini (soal jabatan dan pangkat), enggak ada di sini. Jadi kita harus kompak melihat ini, ini ada musuh bersama," tegasnya.

Baca juga: Luhut Bakal Buat BLU Batu Bara untuk Permudah PLN, Erick Thohir: Ya, Kami Akan Ikuti

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com