KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara lain juga pernah melakukannya.
Belakangan ramai pro dan kontra terkait pemindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Wacana ibu kota pindah ini telah ada sejak dulu dan belum pernah terealisasi.
Padahal negara-negara lain sudah ada yang sukses memindahkan ibu kotanya sejak dulu. Meskipun ada juga yang gagal seperti yang dilakukan Myanmar.
Negara adidaya seperti Amerika Serikat bahkan telah berkali-kali memindahkan ibu kotanya, dari Philadelphia, Baltimore, Lancaster, York, Princeton, Annapolis, Tenton, New York, dan kini di Washington DC.
Baca juga: Deretan 10 Negara Termiskin di Dunia
Menurut situs BBC, berikut negara-negara yang pernah melakukan pemindahan ibu kota negara, di antaranya:
Rusia sempat dua kali melakukan pemindahan ibu kota. Mulanya Moskow menjadi ibu kota Rusia tapi pada tahun 1712, dipindahkan ke Saint Petersburg.
Kemudian, pada 1918 Rusia memindahkan ibu kotanya kembali ke Moskow hingga saat ini. Alasannya, karena Moskow lebih dekat ke Eropa.
Brazil berhasil memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada tahun 1956. Pasalnya, Rio de Janeiro saat itu terkenal akan penduduknya yang padat dan tingkat kemacetannya tinggi.
Baca juga: Sederet 5 Kilang Minyak Terbesar di Indonesia
Oleh karenanya, pemerintah Brazil membangun sebuah kota yang terletak di pusat negara bernama Brasilia. Kota Brasilia dirancang dengan futuritik oleh seorang arsitek bernama Oscar Niemeyer.
Bahkan jika menelusuri lebih lama lagi, sebelum Rio de Janeiro, ibu kota Brazil berada di Salvador de Bahia pada masa awal kolonial Portugis.
Pada 1959, Pakistan memutuskan untuk pindahkan ibu kota dari Karachi ke Islamabad. Islamabad dibangun khusus untuk menjadi ibu kota Pakistan di mana konstruksinya mulai dibangun pada 1961.
Pemindahan ibu kota Nigeria terjadi pada 1975 dari Lagos ke Abuja. Pemindahan ini menjadikan Nigeria salah satu negara yang memindahkan ibu kotanya jauh dari kota besar dan pusat perekonomiannya.
Pasalnya, alasan pemindahan ibu kota Nigeria adalah agar terjadi pemerataan penduduk. Kini kota yang dirancang khusus menjadi ibu kota ini semakin banyak didatangi penduduk.
Jerman pernah memindahkan ibu kotanya tahun 1990 dari Bonn ke Berlin. Pemindahan ibu kota ini merupakan akibat dari penyatuan kembali Jerman Barat dan jerman Timur.
Baca juga: Deretan 6 Kilang Minyak Terbesar di Dunia
Pemindahan ibu kota Kazakhstan terjadi pada tahun 1997 dari kta Almaty ke Astana. Alasannya, Almaty merupakan pusat komersial dan pusat populasi terbesar di Kazakhstan.
Selain itu, pemerintah Kazakhstan membangun secara khusus kota Astana dengan lebih futuristik dari kota Almaty. Hal ini untuk menopang negara Kazakhstan yang menjadi negara dimana timur dan barat bertemu.
Pemindahan ibu kota juga pernah terjadi pada Malaysia pada 1999. Dengan alasan kesemrawutan kota, ibu kota pun pindah dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
Selama menjadi ibu kota, Kuala Lumpur menjadi pusat pertumbuhan tapi kondisinya semakin sulit ditangani. Kemudian, saat ibu kota pindah ke Putrajaya, ternyata berimbas pada perkembangan ekonomi yang signifikan.
Baca juga: Kenapa Nama Ibu Kandung Jadi Lapisan Keamanan Rekening Bank?
Penguasa militer Myanmar melakukan pemindahan ibu kota Myanmar ke Naypyidaw pada 2005. Kota Naypyidaw terletak 329 kilometer dari ibu kota sebelumnya, yaitu Yangon.
Ibu kota baru Myanmar lebih terpusat dan strategis. Pemerintah membangun kota ini dengan fasilitas dan bangunan yang megah, termasuk replika Pagoda Shwedagon Yangon.
Namun, ini adalah contoh pemindahan ibu kota yang gagal karena ibu kota Naypyidaw kosong seperti kota hantu. Sebab, hanya sedikit penduduk yang bersedia pindah.
Masih banyak negara lain yang pernah melakukan pemindahan ibu kota, seperti Australia, Tanzania, Pantai Gading, Bolivia, Portugal, dan sebagainya. Namun, ibu kota pindah tidak menjamin dapat memperbaiki perekonomian suatu negara.
Baca juga: Sebagai Bank Sentral, Apakah BI Wajib Cari Untung?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.