Jadi Tuan Rumah Rapat Menteri G20, Pemkab Belitung Gandeng Pertamina

BELITUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung membuka kerja sama dengan rumah sakit Pertamina untuk melengkapi sarana dan prasarana bidang kesehatan jelang dilaksanakannya rapat menteri pembangunan negara anggota G20.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, Pemkab Belitung diwajibkan menyediakan layanan kesehatan sesuai standar rumah sakit Tipe A. Sementara saat ini, RSUD Marsidi Judono Belitung masih Tipe C.

"Kami membuat nota kesepahaman dengan Pertamina untuk menyediakan fasilitas kesehatan Tipe A. Karena ini menjadi syarat diselenggarakannya pertemuan tingkat menteri G20 di Belitung," ujar Isyak saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Kemenkeu Sebut Realisasi Penyaluran BLT Dana Desa 2021 Hanya 70,29 Persen

Isyak menuturkan, layanan kesehatan Tipe A yang harus dipenuhi meliputi ketersediaan tenaga dokter, ambulans udara serta layanan jemput pasien VVIP.

"Seluruh persiapan bidang kesehatan termasuk fasilitas lainnya seperti kendaraan VVIP harus sudah dilengkapi dan dilaporkan pada tim verifikasi selambatnya Agustus atau sebulan sebelum kegiatan," ujar Isyak.

Jika hasil verifikasi panitia menyatakan tidak memenuhi syarat, posisi tuan rumah bisa saja dialihkan ke daerah lain. Menurut Isyak, melihat kondisi Belitung saat ini, panitia pusat memang sempat meragukan kesiapan sebagai tuan rumah.

Namun Pemkab Belitung kata Isyak, berhasil meyakinkan pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sehingga akhirnya terpilih sebagai tuan rumah.

Baca juga: Bahlil Kunjungi Tambang KPC, Pastikan Perusahaan Batu Bara Lakukan Hilirisasi

"Kami bersinergi dengan semua pihak untuk mempersiapkan ini dan optimis semuanya terlaksana sesuai rencana," ujar Isyak.

Development Working Government (DWG) G20 di Belitung bakal diselenggarakan 7-9 September 2022.

Peserta yang hadir terdiri dari delegasi negara anggota G20, delegasi khusus Uni Eropa ditambah dengan 9 negara pemantau atau perwakilan organisasi internasional.

Jumlah peserta yang hadir diperkirakan lebih dari 1.000 orang dan dinilai bakal mendongkrak perekonomian Belitung di tengah pandemi Covid-19.