JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (20/1/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.618,95 atau turun 7,91 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.626,87.
Sebanyak 168 saham melaju di zona hijau dan 230 saham di zona merah. Sedangkan 161 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,07 triliun dengan volume 1,52 miliar saham.
Baca juga: Jenis-Jenis Pasar Beserta Contohnya
Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,4 persen, Shanghai Komposit 0,28 persen, Strait Times 0,18 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,32 persen.
Wall Street pagi tadi ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,89 persen, S&P 500 melemah 1,11 persen, dan Nasdaq turun 1,3 persen.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya
Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indicator stochastic yang membentuk goldencross.
“Pola tersebut mengindikasikan potensi penguatan. Pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi. Pergerakan diperkirakan akan terbatas dikarenakan kekhawatiran akan kenaikan kasus Covid-19 dari dalam negeri,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Baca juga: Mau Beli Valas? Cek Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.350 per dollar AS, atau turun 10 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.340 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena antisipasi pasar menghadapi perubahan kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah hari ini seiring dengan pergerakan negatif di pasar saham karena antisipasi pasar menghadapi perubahan kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS," kata Ariston kepada Kompas.com.
Di sisi lain, petunjuk BI yang akan melakukan kebijakan moneter yang lebih ketat tahun ini dengan menaikan GWM secara bertahap untuk menarik likuiditas rupiah berlebih di pasar mungkin bisa menahan pelemahan rupiah.
Potensi pelemahan ke kisaran 14360, sementara potensi penguatan ke kisaran 14320.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.320 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.