Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Jadi Incaran Peretas, Ini Langkah Kemenkominfo

Kompas.com - 21/01/2022, 20:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya upaya serangan siber berupa ransomware yang dilakukan oleh para peretas (hacker).

Terkait hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyarankan, para Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang mengalami gangguan keamanan pada sistem elektroniknya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Kemenkominfo akan memonitor BI dalam melindungi data pribadi sekaligus memastikan kelayakan teknologi yang digunakan agar tidak terjadi kebocoran data.

"Kementerian Kominfo sesuai amanat peraturan perundang-undangan akan terus melakukan pengawasan komitmen dan keseriusan PSE dalam melindungi data pribadi yang dikelolanya dengan memerhatikan kelayakan dan keandalan sistem pemrosesan data pribadi baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi melalui siaran pers, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Bahlil: Investasi Foxconn dan Gogoro Tidak Hanya Bawa Modal...

Dedy bilang, Bank Indonesia telah berkoordinasi dengan BSSN setelah ada ancaman serangan siber. Hal itu dilakukan untuk dalam upaya verifikasi, pemulihan, audit, dan mitigasi sistem elektronik BI.

Sebelumnya, sebuah unggahan di platform Twitter menunjukan adanya upaya serangan siber berupa ransomware yang menyasar Bank Indonesia (BI). Unggahan itu dibuat oleh akun bernama DarkTracer pada Kamis (20/1/2022).

Dalam cuitannya, DarkTracer mengunggah tangkapan layar file berisi data yang berhasil ditutupi oleh ransomware Conti.

Merespons unggahan tersebut, BI membenarkan adanya upaya serangan ransomware pada bulan lalu. Meskipun demikian, bank sentral memastikan tidak ada data strategis yang terdampak atau berhasil diretas.

"Bank Indonesia menyadari adanya upaya peretasan berupa ransomware pada bulan lalu. Tidak ada data yang diretas," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Pemerintah Hapus Tenaga Honorer Mulai 2023, Bagaimana Nasib Guru Honorer?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com