Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT G20, Menhub Kebut Ekosistem Kendaraan Listrik

Kompas.com - 23/01/2022, 18:40 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kolaborasi dari berbagai pihak dalam rangka memberikan dukungan ekosistem kendaraan listrik di Bali menuju penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Hal tersebut disampaikan Budi Karya saat menghadiri kegiatan “Dukungan Ekosistem Kendaraan Listrik Provinsi Bali Menuju G20” yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (23/1/2022).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari sejumlah pihak yakni: Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Bali, Grab Indonesia, Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, dan World Resources Institute (WRI) Indonesia.

Pada kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara ITS Indonesia dengan WRI Indonesia tentang kerja sama percepatan kebijakan transportasi rendah emisi di Provinsi Bali.

Baca juga: Menhub Minta Waktu Sandar Kapal Tol Laut Dipercepat

ITS Indonesia merupakan sebuah organisasi nirlaba yang didirikan untuk mendorong inisiatif pembangunan dan penggunaan sistem transportasi cerdas dan ekosistem transportasi yang nyaman.

Sedangkan WRI Indonesia merupakan lembaga penelitian independen yang memiliki visi dan misi untuk menciptakan keseimbangan antara perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan percobaan penggunaan kendaraan listrik baik mobil maupun motor listrik oleh Grab Indonesia di kawasan Bali Nusa Dua Convention Center

“Kegiatan hari ini sangat relevan dalam upaya kita mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia,” kata Budi Karya.

Baca juga: Menhub Pertimbangkan Rute KRL Jogja-Solo Diperpanjang hingga Purworejo dan Madiun

Ia mengungkapkan, kolaborasi ini tidak akan berhenti begitu saja setelah kegiatan G20 di Bali selesai, tetapi menjadi langkah awal untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik, sebagai transisi penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Lebih lanjut Budi Karya menuturkan, dalam upaya mendukung perhelatan KTT G20 di Bali, khususnya dari sektor transportasi, upaya yang dilakukan Kemenhub salah satunya yaitu menyediakan bus listrik yang akan digunakan sebagai sarana transportasi komuter dari Bandara Ngurah Rai ke lokasi penyelenggaraan G20.

“Sebagaimana arahan bapak Presiden RI Joko Widodo, kami akan memberikan dukungan transportasi yang ramah lingkungan, sebagai wujud komitmen Indonesia pada penanganan perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini,” ujar dia.

Budi Karya menjelaskan, terus mendorong semua pihak, termasuk para pelaku usaha transportasi massal swasta untuk menggunakan kendaraan listrik, dan juga terus berupaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang baik misalnya manajemen baterai, tempat pengisian daya (charging), harga yang terjangkau, dan lain sebagainya.

Baca juga: Menhub: Proyek Pelabuhan Palembang Baru Bakal Libatkan Swasta

“Kita terus mendorong agar tingkat keekonomian kendaraan listrik ini semakin baik kedepannya, sehingga lebih ekonomis dan lebih masif penggunaannya. Dengan menggunakan kendaraan listrik lingkungan menjadi bersih, dan kita menjadi bangsa yang masyhur, yang dikenal peduli terhadap lingkungan,” ucap dia.

Kemenhub terus berkomitmen mendorong penggunaan kendaraan listrik secara massal, sebagai bentuk dukungan dan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, mengoptimalkan pembangunan berkelanjutan, serta mengurangi dan mengendalikan emisi Gas Rumah Kaca.

Beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik secara massal yaitu, memberikan insentif berupa penurunan tarif uji tipe untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Baca juga: Menhub Pertimbangkan Rute KRL Jogja-Solo Diperpanjang hingga Purworejo dan Madiun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com