Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah dan Arsitek, Siapa Bos Ibu Kota Baru Pilihan Jokowi?

Kompas.com - 23/01/2022, 19:35 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo buka suara soal kriteria Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" yang ia incar.

Belum lama ini, Jokowi spesifik menyebutkan sosok yang ia inginkan, yakni pernah memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek.

"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: ASN Siap-siap Pindah ke IKN Nusantara, Jumlah yang Pindah hingga Rumah Dinasnya Masih Dibahas

Nama Ridwan Kamil langsung ramai disebut sebagai calon Kepala Otorita IKN incaran Jokowi. Gubernur Jawa Barat itu memang punya latar belakang arsitek.

Ia menempuh studi S1 jurusan teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan merampungkan jenjang S2 sebagai Master of Urban Design Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Emil, begitu sapaannya, juga pernah menjadi dosen teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai arsitek, karya Emil banyak dikenal publik seperti Museum Tsunami Aceh, Gerbang Kemayoran, Marina Bay Waterfront Master Plan Singapura, dan lainnya.

Tak ayal, nama Ridwan Kamil pun menjadi salah satu kandidat kuat calon pimpinan ibu kota Nusantara. Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyampaikan pendapatnya terkait hal ini.

Dia menilai sosok Ridwan Kamil memang dianggap menjadi figur paling mumpuni untuk memimpin Ibu Kota Nusantara yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca juga: Ini Bocoran Kriteria Calon Kepala Badan Otorita IKN

“Saya cenderung melihatnya pernyataan itu mengarah ke sana. Kans paling besar pak Ridwan Kamil. Pak Ridwan Kamil layak diberikan kesempatan untuk menuangkan kembali gagasannya,” kata Yayat, Minggu (23/1/2022).

Yayat memandang, wajar jika Jokowi menginginkan sosok yang berlatar belakang arsitek dan kepala daerah dalam memimpin ibu kota baru. Menurutnya, ada beberapa alasan terkait hal itu.

Pertama, seorang arsitek dianggap mampu membangun sebuah inovasi baru dalam pembangunan kota yang kreatif efisien dan mampu dibanggakan di masa depan.

“Kedua, kalau kepala daerah, dia bisa mengelola organisasi dalam skala besar. Dia tahu anggaran. Jadi bukan hanya sebatas engineer, tapi pinter mengorganisir, mengelola organisasi, bekerja dengan sinergi,” kata Yayat.

Yayat menilai, perpaduan antara seorang arsitek dan kepala daerah jauh lebih mumpuni dalam membangun sebuah ibu kota baru, yang notabene membutuhkan tidak hanya dari sisi teknokrat melainkan juga manajerial.

Baca juga: Bangun Ibu Kota Baru Nusantara, Kominfo Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi 5G

“Orang-orang seperti ini mampu melobi kepada lembaga terkait, sumber pendanaan yang lebih kompetitif. Jadi seseorang yang betul-betul multitalenta dalam arti memang orang ini bisa melakukan kolaborasi,” katanya.

Dalam hal ini, sosok Ridwan Kamil dianggap memiliki kans besar untuk mendapatkan posisi tersebut. Apalagi, berbagai karya yang dibangun Ridwan Kamil dalam beberapa tahun terakhir kerap mendapatkan sambutan positif.

“Reputasi pak Ridwan Kamil sudah diakui, karyanya banyak d mana-mana, memberikan warna lain. Kita perlu orang yang inovatif, kreatif dari sisi kemampuan arsitektur perkotaan, dan mensinergikan antar transportasi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com