Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli ORI021? Begini Cara Pesannya

Kompas.com - 24/01/2022, 11:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali menerbitkan Obligasi Negara Ritel atau ORI seri ke-21 alias ORI021. Kupon yang ditawarkan untuk instrumen ini adalah 4,9 persen fixed rate. 

Masa pembelian ORI020 mulai dibuka hari ini, Senin (24/1/2022) hingga tanggal 17 Februari 2022. Masyarakat dapat membeli ORI021 minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 2 miliar.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan, ORI021 adalah instrumen aman karena pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin UU dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahun.

"Dengan membeli ORI021, kita ikut berpartisipasi secara aktif membangun negeri karena ORI021 dipakai untuk pembiayaan APBN, membeli vaksin, membiayai pendidikan, itulah pemanfaatan dari ORI021 ini," jelas Luky dalam konferensi pers, Senin.

Baca juga: ORI021 Sudah Bisa Dibeli, Kuponnya 4,9 Persen

Bagi yang minat membeli, pembelian ORI021 bisa dilakukan dengan mendaftar melalui 28 mitra distribusi yang bekerja sama dengan pemerintah. Mitra distribusi terdiri dari 18 bank, 3 perusahaan efek, 4 fintech APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana), dan 3 fintech peer to peer (P2P) lending.

"SBN ritel diakses kapan saja dan di mana saja. Pembelian SBN ritel menggunakan sistem online yang disebut e-SBN sejak tahun 2018," ujar Luky.

Adapun bank yang menjadi mitra distribusi adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Selain itu mitra distribusi ORI021 yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Commonwealth, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Standard Chartered Bank, Indonesia.

Sementara perusahaan efek yaitu Trimegah Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Bila mau membeli melalui fintech, masyarakat bisa menghubungi Bareksa, Investree, FUNDtastic+, Tanamduit, Koinworks, Modalku, dan PT Bibit Tumbuh Bersama.

Untuk yang pertama kali membeli SBN ritel, masyarakat perlu melakukan registrasi sebelum memesan. Berikut ini caranya:

Baca juga: 2 Cara Daftar Antrean Faskes BPJS Kesehatan secara Online

1. Registrasi

Registrasi dapat dilakukan di 28 mitra distribusi dengan menginput data-data antara lain, data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana, dan nomor Rekening Surat Berharga.

Bagi calon investor yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi mitra distribusi.

2. Pemesanan

Setelah registrasi berhasil, calon investor melakukan pemesanan ORI021 dengan sebelumnya membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan pada saat masa penawaran ORI019, yakni hingga tanggal 17 Februari 2022.

Baca juga: 4 Produsen Kuasai 46,5 Persen Pasar Minyak Goreng Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com