Dia bilang, Indonesia perlu memperbaiki diri dengan keluar dari zona nyaman impor. Sebab, bila terus ketergantungan dengan impor hanya akan merugikan negara karena tak masuknya investasi sehingga lapangan pekerjaan pun tak tercipta.
"Memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman tuh paling enak. Udah rutinitas terus impor, impor, impor, impor, enggak berpikir bahwa negara dirugikan, rakyat dirugikan karena tidak terbuka lapangan pekerjaan," papar dia.
Oleh sebab itu, lanjut Jokowi mengatakan, lewat proyek ini, pengurangan impor LPG pun bisa segera dilakukan. Menurutnya, selain akan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia, pengurangan impor LPG juga akan memperbaiki neraca transaksi berjalan yang sering kali defisit.
"Kita akan bisa kurangi subsidi dari APBN, selain juga kita bisa memperbaiki neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan kita karena enggak impor," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.