JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Karena itu, manusia dikenal sebagai makhluk sosial dan ekonomi. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk ekonomi dan mengapa manusia disebut makhluk ekonomi?
Ada beberapa alasan mengapa manusia disebut makhluk ekonomi. Misalnya kebutuhan manusia semakin banyak dan beragam, sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas.
Manusia sebagai makhluk ekonomi menggunakan akal dan pikirannya untuk menciptakan barang-barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan. Secara individu, manusia tidak bisa menciptakan semua barang atau jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.
Hal ini karena sumber daya yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain berbeda. Sehingga dalam kehidupannya, manusia memiliki berbagai peran yang harus dijalankan.
Baca juga: IMF Sebut Pemulihan Ekonomi 2022 Lebih Sulit Dibanding 2020, Apa Sebabnya?
Sebagai makhluk ekonomi, manusia tidak dapat hidup tanpa melakukan kegiatan ekonomi berupa produksi, konsumsi, atau distribusi.
Dalam buku Ekonomi (2006) Jilid 1, manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk ekonomi adalah bahwa manusia bertindak untuk memenuhi kepentingannya. Jika dia bertindak sebagai produsen atau pengusaha, maka akan berusaha keras untuk memperoleh laba sebesar-besarnya.
Sedangkan kalau dia seorang konsumen, akan membelanjakan uang yang ada padanya untuk memperoleh kepuasan.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia mempunyai kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri. Meskipun demikian, peran sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi dapat berjalan seimbang jika manusia menjalankannya dengan nilai-nilai moral.
Dikutip dari laman sumber.belajar.kemdikbud.go.id, alasan manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena memiliki sifat selalu berusaha mencari kepuasan dan kesejahteraan hidup dengan mempertimbangkan pengorbanan yang harus dilakukan.
Sederhananya begini, setiap manusia tentu mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam. Mereka butuh makan dan minum agar tetap hidup, membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya.
Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung, butuh pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya. Semua itu diperlukan manusia agar hidup lebih baik.
Baca juga: Ironi Minyak Sawit: Ditanam di Tanah Negara, Dijual Mahal di Dalam Negeri
Nah, untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang, sehingga ia harus bekerja. Dengan bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya.
Oleh sebab itu, manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.