Kendati dia tidak memungkiri, masih banyak tantangan global yang mungkin menahan laju pertumbuhan.
Tantangan tersebut adalah varian baru Covid-19, distribusi vaksin global yang belum merata, dan kenaikan suku bunga AS.
Lalu, ada pula fenomena pelemahan ekonomi akibat kebijakan di China yang mendorong pertumbuhan tinggi ke arah pemerataan, terjadi krisis energi, hingga krisis properti evergrande.
"Terkait dengan situasi tersebut, kita perlu merespons secara fleksibel dan adaptif," tandas Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.