Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Melonjak, Menko Airlangga: Tingkat Kesembuhan 96,40 Persen, tapi Harus Tetap Waspada

Kompas.com - 25/01/2022, 11:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan untuk selalu waspada terhadap pandemi Covid-19. Sebab, varian Omicron terus melonjak baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan, kewaspadaan harus dipertahankan meski pemerintah meningkatkan efektivitas penanganan hulu ke hilir sehingga kasus harian terjaga dengan tingkat kesembuhan mencapai 96,40 persen.

Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilaksanakan

"Kasus harian di Indonesia terus terjaga dengan tingkat kesembuhan 96,40 persen. Namun kita tetap harus waspada dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan mengingat kenaikan kasus omicron secara global telah melanda berbagai negara di dunia," kata Airlangga dalam acara Indonesia Economic Outlook Hipmi, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Mengapa Kasus Omicron Meningkat? Ini Kata Sri Mulyani

Airlangga menuturkan, pertumbuhan ekonomi akan terjadi jika diiringi dengan pengendalian dan penerapan protokol kesehatan. Jika dilakukan secara efektif, dua hal itu menjadi kunci pemulihan ekonomi.

Menurut dia, pengendalian pandemi yang disertai kewaspadaan membuat mobilitas penduduk meningkat dan mengerek aktivitas ekonomi. Hal ini sudah terbukti ketika pemerintah berhasil mengendalikan varian Delta. Saat itu, ekonomi di kuartal III 2021 masih tumbuh 3,51 persen.

"Dan kuartal IV 2021 diproyeksi tumbuh antara 4,5 persen sampai 5 persen," ucap dia.

Baca juga: Luhut: Sistem Kesehatan RI Sudah Cukup Siap Menghadapi Omicron

Seluruh pihak harus konsisten terapkan protokol kesehatan

Dia memproyeksi, ekonomi tahun 2022 akan kembali tumbuh mencapai 5,2 persen jika seluruh pihak konsisten menerapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan perlu diiringi dengan penanganan pandemi secara efektif.

Airlangga bilang, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan menentukan pencapaian target tersebut.

"Oleh karenanya kerja sama para stakeholder sangat diperlukan dan menjadi kunci bagi pemulihan dan mendorong pembangunan ke depan," ucapnya.

Kendati dia tidak memungkiri, masih banyak tantangan global yang mungkin menahan laju pertumbuhan.

Tantangan tersebut adalah varian baru Covid-19, distribusi vaksin global yang belum merata, dan kenaikan suku bunga AS.

Lalu, ada pula fenomena pelemahan ekonomi akibat kebijakan di China yang mendorong pertumbuhan tinggi ke arah pemerataan, terjadi krisis energi, hingga krisis properti evergrande.

"Terkait dengan situasi tersebut, kita perlu merespons secara fleksibel dan adaptif," tandas Airlangga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com