Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pengusaha Akses Kredit, Wamenkeu: Pengusaha yang Sehat Pasti Punya Utang...

Kompas.com - 25/01/2022, 14:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara berharap pelaku usaha mulai mengakses kredit ke perbankan.

Suahasil menilai, pengusaha yang sehat pasti memiliki utang. Sebab utang tersebut biasanya digunakan untuk mengekspansi bisnis sehingga pemulihan ekonomi pasca pandemi akan semakin kuat.

"Utang adalah alat kita. Pengusaha yang sehat pasti punya utang karena utang memungkinkan pengusaha untuk ekspansi. Moga-moga sebentar lagi (pengusaha) siap berutang ini, karena teman-teman pengusaha lihatnya asal ada demand, kita cari pembiayaan, gitu kan?," kata Suahasil dalam acara Indonesia Economic Outlook HIPMI, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Hipmi Ingatkan Pemerintah Waspadai Lonjakan Inflasi

Suahasil berharap, pengusaha sudah yakin pemulihan ekonomi sudah terlihat sehingga keinginan melakukan ekspansi mencuat.

Hal ini mampu mengerek pertumbuhan kredit di perbankan, meneruskan peningkatan sebesar 5,2 persen (year on year/yoy) pada akhir Desember 2021.

Adapun peningkatan sebesar 5,2 persen (yoy) pada tahun 2021 telah membaik dibanding tahun 2020.

Baca juga: Wamenkeu: Jangan Sampai Pengeluaran Pemerintah Ikut-ikutan Negatif

 

Meski, pertumbuhannya belum mencapai dobel digit seperti pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19.

"Kita ingin tumbuhnya double digit sehingga teman-teman dunia usaha punya sumber untuk membiayai ekspansi-ekspansi. Kreditnya kalau bisa tumbuh ke atas, tahun ini lebih dari 5,2 persen. Kita ingin dunia usaha lakukan ekspansi, sumbernya dari credit growth," jelas Suahasil.

Baca juga: Wamenkeu Yakin Defisit APBN 2021 Berada di Kisaran 5,1-5,5 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com