BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jenius

Punya Aset Bernilai Fantastis, Begini Cara Idol K-Pop Atur Keuangan

Kompas.com - 25/01/2022, 14:32 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selalu ada yang menarik dari para idol Korean Pop (K-Pop). Selain karya dan pasang surut kehidupan romansa, jumlah kekayaan mereka juga jadi sorotan pencinta pop culture Korea.

Bagaimana tidak, para idol itu kerap tampil dengan berbagai aset bernilai fantastis. Sebut saja, Kim Jae-joong yang menurut laman Soul Space memiliki dua penthouse, yakni di Samsung-dong seharga 3 juta dollar Amerika Serikat (AS) dan J-Line Building tujuh lantai di Seocho-dong seharga 7 juta dollar AS.

Artis serbabisa yang juga merupakan pengusaha itu juga punya sederet supercar, yakni Bentley Continental, Lamborghini Murcielago LP640, Mitsuoka Himiko, Audi R8, dua unit Mercedes Benz, Porsche, Ferrari 458, dan Rolls-Royce Wraith. Kekayaan bersih Kim Jae-joong diperkirakan mencapai 70 juta dollar AS.

Selain Kim Jae-joong, masih banyak idol lain yang memiliki kekayaan hingga puluhan juta dollar AS. Contohnya, Kwon Ji-yong alias G-Dragon dengan total 60 juta dollar AS, Choi Si-won 55 juta dollar AS, IU 50 juta dollar AS, dan Lee Hyo-ri 45 juta dollar AS.

Jumlah itu tak hanya disumbang dari kepemilikan aset, tapi juga pemasukan dan investasi yang dilakukan para idol.

Prinsip mengatur keuangan

Di balik pencapaian para idol saat ini, mereka ternyata melakukan beragam upaya dalam mengatur keuangan. Ini mengingat, kehidupan superstar tak luput dari gaya hidup glamor yang terkadang bisa berujung pada pemborosan.

Menurut content creator yang juga merupakan Korean culture enthusiast, Alira, ada tiga prinsip keuangan yang dijalankan para idol. Berikut ulasannya.

1. Menerapkan smart money management

Kebanyakan idol tidak memiliki gaji tetap. Bahkan, sebagian dari mereka dibayar tiga bulan sekali oleh agensi pengorbit. Kondisi ini membuat mereka harus berhati-hati dalam menggunakan uang.

Untuk urusan tersebut, para idol di Negeri Ginseng menerapkan smart money management. Metode ini berupa pemisahan biaya hidup, dana darurat, dan tabungan. Biaya hidup sendiri mencakup sewa rumah, listrik, air, gas, dan telepon.

Agar pundi-pundi semakin bertambah, mereka juga tak segan mengambil side hustle atau pekerjaan sampingan. Misalnya, menjadi broadcast jockey (BJ) atau model katalog merek busana. Ada pula yang menjadi penyanyi lepas untuk demo lagu, seperti yang dilakoni Eric Nam pada awal kariernya.

Uang dari pekerjaan sampingan itu bisa jadi penyelamat finansial manakala mereka menghadapi situasi buruk, seperti sepi pekerjaan akibat pandemi atau tersangkut skandal.

Selain itu, para idol pasti juga punya keinginan untuk membeli suatu barang. Guna merealisasikan hal tersebut, mereka biasanya berkomitmen untuk menabung setiap bulan dengan memanfaatkan fitur installment saving yang tersedia di aplikasi finansial.

Untuk diketahui, fitur tersebut bekerja secara autodebit. Dengan begitu, para idol tidak akan lupa untuk menabung.

2. Memanfaatkan diskon dan mengumpulkan poin reward

Selain pandai mengatur keuangan, para idol juga lihai dalam memanfaatkan peluang. Mereka tak risi menggunakan diskon saat berbelanja agar bisa menghemat pengeluaran. Bahkan, mereka juga tak ragu untuk mengumpulkan poin transaksi demi keuntungan lainnya.

Untuk diketahui, banyak toko di Korea Selatan memiliki program membership. Pelanggan yang terdaftar dalam program loyalitas tersebut akan mendapatkan poin usai bertransaksi. Poin-poin ini bisa ditukarkan dengan reward, seperti produk gratis, cashback, atau uang tunai.

Manfaat mengumpulkan reward sudah dibuktikan oleh Lee Hyo-ri. Bahkan, dalam laman mydaily.co.kr, personel grup vokal wanita pop sukses Fin.K.L ini mengaku lebih tertarik pada pria yang punya kebiasaan tersebut.

Selain memanfaatkan diskon dan rajin mengumpulkan poin reward, trik berbelanja hemat selanjutnya yang sering dilakukan para idol adalah menggunakan situs web pembanding harga untuk menemukan produk termurah.

3. Pantau pengeluaran dengan aplikasi pembukuan

Beberapa tahun belakangan, gagyebu atau aplikasi pembukuan keuangan begitu populer di kalangan masyarakat Korea Selatan, termasuk para idol. Pasalnya, mereka bisa melacak arus pengeluaran dan pemasukan dengan aplikasi tersebut.

Selain sebagai pemantau arus keuangan, gagyebu juga bisa memberikan rekomendasi investasi jika pengguna memiliki dana yang tidak digunakan. Karena inilah, aplikasi tersebut digandrungi di Negeri Ginseng.

Di Indonesia, fitur serupa juga bisa ditemukan pada aplikasi Jenius dengan nama Moneytory. Kalau sudah pakai Jenius, kamu tidak perlu download dan memasukkan data di aplikasi terpisah.

Sebagai informasi, Moneytory merupakan laporan yang mencatat seluruh transaksi, mulai dari pengeluaran, pemasukan, hingga selisih saldo. Laporan ini tersaji dalam grafik yang mudah dipahami. Pengguna juga bisa mengatur sendiri kategori atau periode transaksi yang hendak diketahui.

Manfaat aplikasi Jenius bagi pengelolaan keuangan tak berhenti pada pencatatan arus kas saja. Bank digital milik Bank BTPN ini juga memiliki fitur installment saving bernama Dream Saver.

Pengguna bisa membuat maksimal lima tujuan finansial ke dalam fitur tabungan autodebit atau debit otomatis tersebut. Misalnya, jalan-jalan ke luar negeri, membeli motor baru, membayar uang kuliah adik, modal usaha, dan menikah.

Hal menarik lainnya dari fitur tersebut, pengguna bisa menentukan besaran dan periode setoran sesuai kemampuan. Misalnya, setoran tabungan setiap hari, bulan, atau tahun dengan jangka waktu maksimal 10 tahun. Saldo pun bisa ditarik kapan saja tanpa terkena penalti.

Itulah tiga prinsip keuangan ala idol K-Pop yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk tips serupa lainnya, kamu bisa mendapatkannya melalui tautan ini.


komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com