Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Gaji Menteri Enggak Lebih dari Rp 20 Juta, Gayanya Saja yang Mantap

Kompas.com - 25/01/2022, 18:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut gaji yang diperolehnya sebagai menteri tidak lebih dari Rp 20 juta. Oleh karena itu ia mengatakan tidak semua pejabat negara punya banyak uang.

Hal itu ia sampaikan saat mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha daripada menjadi aparatur sipil negara (ASN), di acara Indonesia Economic Outlook 2022 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Selasa (25/1/2022).

"Gaji menteri itu kalian pikir berapa? gaji menteri itu enggak lebih dari Rp 20 juta, gayanya saja yang mantap," uja Bahlil disambut gelak tawa para mahasiswa dan undangan lainnya yang hadir di acara tersebut.

Baca juga: Akhirnya, Indonesia Ambil Alih Ruang Udara Natuna dari Singapura

"Tapi setiap hadir, (Menteri duduk) paling depan. Jadi jangan berpikir pejabat itu duitnya banyak, enggak ada. Kewenangannya iya, tapi untuk kesejahteraan rakyat," ucapnya.

Selain itu, Bahlil juga mengatakan bahwa menjadi ASN tidak menjamin hidup bakal kaya. Ia lantas membandingkan gaji yang terimanya saat ini dengan gaji saat ia aktif menjadi pengusaha.

"Dulu waktu saya kerja di perusahaan, jadi komisaris minimal gaji kita Rp 200 juta. Jadi menteri gajinya Rp 19 juta. Jadi sudah enggak bisa ke mal sekarang. Kalau ke mal, pasti ditanya pakai uang dari mana," ucapnya.

Oleh karena itu Bahlil mengajak para mahasiswa menjadi pengusaha sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga: Luhut: Investor Jangan Segan Mengontak Saya...

Saat ini kata dia, sektor swasta memiliki peran besar menyerap para tenaga kerja. Sebab, lapangan pekerjaan yang bisa disediakan pemerintah lewat seleksi CPNS atau CASN sangat terbatas.

Meski begitu Bahlil mengungkapkan, berdasarkan survei yang pernah dibuat Hipmi beberapa tahun lalu, hanya 3 persen mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Sementara 83 persen ingin jadi karyawan dan 14 persen ingin jadi Polisi dan LSM.

Oleh karena itu, Bahlil menilai salah satu hal yang penting dalam penyerapan tenaga kerja yaitu mengubah pola pikir masyarakat, agar mau menjadi seorang pengusaha sehingga bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.

Baca juga: Setelah Freeport, Ini Investasi Terbesar Kedua AS di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com