Untuk menjawab tantangan tersebut, penguatan infrastruktur digital secara andal, terintegrasi, dan efisien menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan sustainability.
Chief Executive Officer Airmas Group Basuki Surodjo mengamini pernyataan Yana. Ia menegaskan bahwa perusahaan e-commerce harus memilki infrastruktur digital yang memadai. Perusahaan juga harus adaptif dengan digital marketing agar tetap sustainable di era industri 4.0.
“Di Airmas Group, kami berupaya untuk agresif dalam membangun platform digital, baik dalam bentuk mobile app maupun website. Selain itu, untuk mendukung bisnis, kami telah melakukan investasi dalam membangun data center sendiri dan menggunakan teknologi yang pintar serta ramah lingkungan,” jelas Basuki.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia masih akan terus menuju ke arah positif.
“Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. Pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan ternyata memiliki sisi positif terhadap adaptasi masyarakat menggunakan teknologi digital,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bima mengatakan bahwa peningkatan signifikan terhadap platform e-commerce tak hanya terjadi dari sisi jumlah konsumen.
“Pertumbuhan pelaku usaha atau merchant di platform e-commerce juga tumbuh signifikan. Hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru,” kata Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.