Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos PLN Jamin Krisis Batu Bara Tak Akan Terulang Lagi

Kompas.com - 26/01/2022, 22:26 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan, kondisi krisis pasokan batu bara yang sempat dialami perseroan tidak akan terjadi lagi. Hal itu seiring dilakukannya berbagai perbaikan di PLN, termasuk tata kelola pengadaan batu bara untuk pembangkit listrik.

"Dalam hal enforcement DMO (domestic market obligation) dan reformasi menyeluruh manajemen batu bara PLN, kami pastikan menjamin krisis batu bara tidak akan terulang kembali," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).

Darmawan menjelaskan, pelaksanaan DMO yang sebelumnya dilakukan secara tahunan, kini telah diubah oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif menjadi bulanan. Sehingga, pelaksanaan DMO yang semula lemah menjadi kuat karena penambang tidak akan dapat ekspor bila belum memenuhi volume kontrak ke PLN.

Baca juga: Erick Thohir: Gasifikasi Batu Bara Beri Nilai Tambah untuk Perekonomian Nasional

Kemudian, PLN mengubah kontrak yang semula berorientasi jangka pendek menjadi kontrak jangka panjang. Serta dari yang sebelumnya PLN membeli batu bara dari trader maka ke depannya langsung dari penambang.

"Juga dilakukan reformasi pengawasan pasokan dari semua berfokus pada unloading menjadi loading, sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan sesegera mungkin apabila terjadi kegagalan pasokan," imbuhnya.

Di sisi lain, lanjut Darmawan, pemerintah memberikan dukungan ke PLN untuk mendapatkan kepastian pasokan melalui koreksi atas rendahnya kepatuhan pemasok dalam memenuhi kewajiban DMO. Perusahaan batu bara pun diminta untuk memenuhi DMO untuk mengatasi krisis menjadi kondisi aman dengan stok batu baru 15-20 hari.

"Kami juga melakukan tindakan tegas untuk pemasok yang tidak memenuhi kontrak, itu kami lakukan terminasi kontrak dan blacklist, sehingga pemasok secara otomatis tidak dapat melakukan ekspor," kata dia.

Selain itu, perbaikan dilakukan melalui sistem digital monitoring PLN yang terintegrasi dengan sistem Ditjen Minerba Kementerian ESDM, sehingga jika terjadi kegagalan loading maka dari sistem Minerba langsung menerbitkan surat peringatan kepada pemasok dan otomatis mengunci. Hal itu akan membuat pemasok tidak dapat ekspor sampai volume kontrak maupun kewajiban DMO terpenuhi.

PLN juga memperbaiki ekosistem logistik dan rantai pasok batu bara dengan melakukan percepatan pembayaran tagihan transportasi dari semula 60-120 hari menjadi 7-14 hari kerja. Serta pembayaran tagihan pasokan batu bara yang sebelumnya manual kini menggunakan sistem digital sehingga mempercepat dari sebelumnya 90 hari menjadi 30 hari.

Baca juga: Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME Resmi Dibangun, Bahlil: Investasi Full dari Amerika

"Penguatan regulasi untuk enforcement DMO oleh Kementerian ESDM dan reformasi manajemen batu bara oleh PLN tersebut telah mengubah kondisi krisis menjadi kondisi aman," kata Darmawan.

Menurut dia, saat ini untuk 17 PLTU yang strategis sudah memiliki pasokan batu bara di atas 15 HOP (hari operasi). Selain itu, rancangan kondisi pasokan di Februari 2022 juga telah dipetakan untuk memastikan volume batu bara sudah seimbang dan pasokan yang sudah terkontrak mendapay slot pengiriman untuk loading.

"Untuk itu kami memastikan bahwa pasokan di bulan Februari sudah kami rancang secara strategik dan secara operasional slot-slot sudah kami isi dan dalam hal ini kami sudah antisipasif untuk kebutuhan armada. Jadi Insyaallah untuk pasokan bulan Februari juga akan aman," pungkas dia.

Baca juga: Groundbreaking Hilirisasi Batu Bara Jadi DME, Jokowi: Bisa Hemat Subsidi Elpiji Rp 7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com