Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Utang RI Naik 10,8 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik Dibanding Negara Berkembang Lain

Kompas.com - 27/01/2022, 13:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan utang Indonesia yang mencapai 10,8 persen selama dua tahun terakhir selama pandemi Covid-19 masih lebih baik dibanding negara berkembang lain.

Bendahara negara ini mengungkap, beberapa negara bahkan mengalami lonjakan utang hingga belasan bahkan puluhan persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Sri Mulyani: KPPN Penuh Calo Anggaran, Itu Reputasi Masa Lalu...

Sebut saja Filipina yang mengalami kenaikan utang mencapai 22 persen, Malaysia 13,6 persen, Afrika Selatan naik 12 persen, China 11,8 persen, Brazil mencapai 12,9 persen, dan India yang mencapai 16,5 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Kenaikan Utang RI Lebih Terukur Dibandingkan Negara Maju

"Dengan defisit yang meningkat, maka tingkat utang negara berkembang memang mengalami kenaikan, Indonesia naik 10,8 persen," ucap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: G20 Jadi Peluang Kampanye Pemberdayaan Disabilitas, Menaker: Mereka Sulit Dapat Kerja

Kenaikan utang RI vs negara lain

Kendati demikian, kenaikan utang RI masih lebih tinggi dibanding beberapa negara lainnya. Tercatat Rusia hanya naik 4,1 persen, Arab Saudi mencapai 6,9 persen, Vietnam 4,3 persen, dan Meksiko naik 6,5 persen.

Baca juga: PLN Punya Utang Rp 430 Triliun

Namun kata Sri Mulyani, kenaikan utang ini merupakan cara semua negara menangani pandemi Covid-19. Penanganan pandemi tidak bisa hanya mengandalkan anggaran dalam APBN yang sifatnya terbatas.

"Ini adalah suatu cara kita melihat apakah policy desain dan measure yang kita lakukan relatively bekerja secara cukup baik dan efektif untuk meng-attack masalah Covid-19," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Tahun Ini, Satgas BLBI Bakal Minta Anggaran ke Sri Mulyani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com