Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Utang RI Naik 10,8 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik Dibanding Negara Berkembang Lain

Kompas.com - 27/01/2022, 13:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Lonjakan defisit

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, naiknya utang disebabkan oleh membesarnya defisit. Defisit Indonesia selama dua tahun terakhir melonjak 10,8 persen dari PDB.

Negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Arab Saudi, China, Afrika Selatan, Brazil, dan India mengalami lonjakan defisit di atas 10 persen.

Adapun defisit fiskal di Malaysia mencapai 11 persen, Thailand 11,6 persen, Filipina 13,4 persen, Arab Saudi 14,4 persen, Afrika Selatan naik 19 persen, Brazil 19,5 persen, dan India yang melonjak 24 persen selama dua tahun terakhir.

"Jadi kita bisa bayangkan konsolidasi fiskal dari negara-negara yang counter-nya luar biasa dalam akan jauh lebih berat, apalagi ekonomi mereka belum pulih ke pre-Covid level. Ini akan makin memperberat mereka dalam mengkonsolidasikan fiskalnya," jelas Sri Mulyani.

Kendati demikian kata Sri Mulyani, kenaikan defisit RI masih lebih tinggi dibanding Meksiko dan Vietnam.

"Dari sisi naiknya defisit dalam rangka untuk bisa meng-countercyclical, Indonesia dalam 2 tahun terakhir tahun 2020-2021 menambah defisit 10,8 persen. Dibanding Meksiko Vietnam memang lebih besar karena mereka ada di 8,6 persen dan 8,7 persen," beber dia.

Indeks PDB Riil RI

Di sisi lain, wanita yang karib disapa Ani ini menuturkan, indeks PDB riil ekonomi Indonesia sudah berada pada level pra pandemi dengan capaian 101,1.

Capaian ini membuat Indonesia menjadi sedikit negara yang mencapai pertumbuhan ekonomi di atas level pra pandemi. Negara lainnya seperti India, Afrika Selatan, Arab Saudi, Myanmar, Meksiko, Thailand, dan Filipina masih di bawah level pra pandemi.

"Sementara India masih 98,7 persen. Indonesia mungkin termasuk dari sedikit negara yang telah mencapai GDP pre-Covid level yaitu 101,1. Berarti sudah di atas 100," tandas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com