JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi Indonesia di tahun 2021 melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebesar Rp 901,2 triliun.
Bahlil mengungkapkan, untuk mencapai target investasi tersebut Kementerian Investasi menggunakan strategi yang tidak lazim. Kendati tidak dipaparkan secara rinci strategi mereka.
"Realisasi (investasi) dari Januari-Desember 2021, kita mencapai Rp 901,2 triliun. Artinya melampaui target dari perintah Bapak Presiden kepada kami, sebesar Rp 900 triliun," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Bahlil: Gaji Menteri Enggak Lebih dari Rp 20 Juta, Gayanya Saja yang Mantap
"Alhamdulillah saya terima kasih banget kepada semua pihak-pihak yang telah mendukung program ini. Ini enggak gampang memang. Jujur saya katakan enggak gampang. Kami harus membuat strategi-strategi di luar kelaziman," sambung dia.
Bahlil bilang, capaian realisasi investasi 2021, juga melebihi juga target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) sebesar 104 persen. Sedangkan target capaian dari Presiden sebesar 100,1 persen. Seiring dengan pencapaian tersebut, total tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,2 juta lebih.
"Dengan total jumlah penyerapan tenaga kerja 1.207.893 orang, ini tenaga kerja langsung. Kalau dari teori ekonominya biasanya tiga sampai empat kali lipat. Jadi kalau dikalikan tiga atau empat, itu bisa sampai 4 juta sampai 5 juta," sebutnya.
Baca juga: Bahlil: Proyek Batu Bara Jadi DME di Tanjung Enim Bakal Serap Belasan Ribu Tenaga Kerja Lokal
Mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2021, juga dianggap mulai membaik. Hal tersebut kata mantan Ketua Umum Hipmi periode 2015-2019 ini, disokong adanya penerapan Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
"PMA itu 50,4 persen atau setara Rp 454 triliun, harus kita akui foreign direct investment kita bagus. Ini sentimen positif dari implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Jadi apakah UU Cipta Kerja itu penting? Nah ini kita jawab bukan dengan retorika yang ada, tapi dengan fakta," ujarnya.
Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp 447 triliun. "Kemudian, PMDN kita 49,6 persen atau setara dengan Rp 447 triliun. Tumbuh 8,1 persen secara year on year," sebutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.