Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Outlook Keuangan Keluarga Syariah 2022

Kompas.com - 27/01/2022, 16:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAHUN 2021 dikenang sebagai tahun ketidakpastian, dengan pandemi Covid-19 yang belum usai dan memuncak di pertengahan tahun menjadikan kita dirundung kecemasan menghadapi masa depan yang gelap dan menakutkan.

Namun dengan berkaca pada pengalaman tersebut, kita dapat mengambil pelajaran untuk terus berikhtiar, berhati-hati, optimis, serta terus percaya bahwa sukses pada masa mendatang juga diiringi dengan segala resiko ketidakpastian, sebagaimana firman Allah SWT:

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, 'Kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah (2): 214)

Tentu saja kita harus yakin bahwa cobaan apapun yang disampaikan kepada kita senantiasa dalam batas kemampuan kita (QS Al-Baqarah (2): 286).

Baca juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, Tujuan, dan Karakteristiknya

Salah satu jalan keluarnya adalah melalui ikhtiar sabar dan shalat (QS Al-Baqarah (2): 153) dan selalu bermunajat kepada Allah SWT dengan keyakinan bahwa yang kita minta akan dikabulkan (QS Al-Mu’min (40): 60).

Untuk menghadapi situasi keuangan di tahun 2022, ada beberapa tips yang ingin kami sampaikan kepada para keluarga Indonesia, yaitu:

1. Para keluarga Muslim seharusnya membuat perencanaan yang lebih baik lagi, perencanaan yang sesuai dengan koridor syariah, menghijrahkan semua elemen keuangan keluarga kepada instrumen yang comply dengan prinsip syariah.

Buat perencanaan yang terstruktur rapi, tertulis jelas, dan disepakati oleh semua anggota keluarga, khususnya suami dan istri. Semakin terbukanya pengaturan keuangan keluarga, semakin terjalin keharmonisan keluarga, serta makin siap menghadapi situasi tak menentu di masa yang akan datang.

2. Keadaan ekonomi Indonesia secara keseluruhan diprediksi akan tumbuh positif dengan semakin gencarnya vaksinasi dan penanganan Covid-19. Hal ini terlihat pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), meski pada kuartal pertama 2022 turun 0,74 persen dari tahun sebelumnya, pertumbuhan PDB terus menunjukkan kenaikan di dua kuartal berikutnya dengan pertumbuhan 7,07 persen pada kuartal kedua dan 3,51 persen pada kuartal ketiga.

Pertumbuhan ini didominasi pertumbuhan pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,81 persen dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mulai kembali menggeliat sebesar 22,23 persen.

3. Dengan sinyal makro yang semakin baik tersebut, perlu penggalian potensi sumber dana keluarga dari berbagai jenis peluang bisnis rumahan misalnya bisnis kuliner daring, konsultasi daring, atau kelas privat daring.

Dari sisi peluang bisnis syariah, dengan adanya promosi sektor industri halal maka sektor-sektor selain keuangan syariah dapat menjadi pilihan misalnya makanan dan minuman tersertifikasi halal, pakaian Muslim, kosmetik dan farmasi tersertifikasi halal, dan tentu saja pariwisata ramah Muslim/halal.

Keuangan syariah termasuk FinTech syariah sendiri sudah mendapatkan momentumnya yang gerakannya langsung dipimpin oleh Presiden melalui KNEKS guna membawa Indonesia menjadi kiblat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada tahun 2024.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Syariah, Ini Manfaatnya

4. Meski pandemi Covid-19 masih belum usai, pemulihan ekonomi dan sosial pada tahun 2021 perlahan kembali memulihkan semangat bagi pengembangan bagi ekonomi syariah.

Dengan semakin maraknya transaksi elektronik, Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatatkan kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20 persen year on year (yoy).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com