TAHUN 2021 dikenang sebagai tahun ketidakpastian, dengan pandemi Covid-19 yang belum usai dan memuncak di pertengahan tahun menjadikan kita dirundung kecemasan menghadapi masa depan yang gelap dan menakutkan.
Namun dengan berkaca pada pengalaman tersebut, kita dapat mengambil pelajaran untuk terus berikhtiar, berhati-hati, optimis, serta terus percaya bahwa sukses pada masa mendatang juga diiringi dengan segala resiko ketidakpastian, sebagaimana firman Allah SWT:
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, 'Kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah (2): 214)
Tentu saja kita harus yakin bahwa cobaan apapun yang disampaikan kepada kita senantiasa dalam batas kemampuan kita (QS Al-Baqarah (2): 286).
Baca juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, Tujuan, dan Karakteristiknya
Salah satu jalan keluarnya adalah melalui ikhtiar sabar dan shalat (QS Al-Baqarah (2): 153) dan selalu bermunajat kepada Allah SWT dengan keyakinan bahwa yang kita minta akan dikabulkan (QS Al-Mu’min (40): 60).
Untuk menghadapi situasi keuangan di tahun 2022, ada beberapa tips yang ingin kami sampaikan kepada para keluarga Indonesia, yaitu:
1. Para keluarga Muslim seharusnya membuat perencanaan yang lebih baik lagi, perencanaan yang sesuai dengan koridor syariah, menghijrahkan semua elemen keuangan keluarga kepada instrumen yang comply dengan prinsip syariah.
Buat perencanaan yang terstruktur rapi, tertulis jelas, dan disepakati oleh semua anggota keluarga, khususnya suami dan istri. Semakin terbukanya pengaturan keuangan keluarga, semakin terjalin keharmonisan keluarga, serta makin siap menghadapi situasi tak menentu di masa yang akan datang.
2. Keadaan ekonomi Indonesia secara keseluruhan diprediksi akan tumbuh positif dengan semakin gencarnya vaksinasi dan penanganan Covid-19. Hal ini terlihat pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), meski pada kuartal pertama 2022 turun 0,74 persen dari tahun sebelumnya, pertumbuhan PDB terus menunjukkan kenaikan di dua kuartal berikutnya dengan pertumbuhan 7,07 persen pada kuartal kedua dan 3,51 persen pada kuartal ketiga.
Pertumbuhan ini didominasi pertumbuhan pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,81 persen dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mulai kembali menggeliat sebesar 22,23 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.