Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Aset Kripto Bitcoin Dkk Terus Turun, Apakah Masuk Fase "Crypto Winter" Seperti 2018?

Kompas.com - 27/01/2022, 17:07 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pada 2018 silam, seluruh harga aset kripto anjlok dan kemudian bergerak sideways hingga setidaknya selama dua tahun. Fase itu dikenal dengan crypto winter

Pada tahun ini, investor dan trader kripto mulai khawatir kejadian 2018 terulang lagi.  Sebab berdasar data Coinmarketcap selama 30 hari terakhir harga seluruh aset kripto secara rata-rata sudah turun di atas 27 persen.

Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, bahkan sempat menyentuh level terendahnya di 35.779 dollar AS per BTC. 

Apakah aset kripto masuk fase crypto winter? Apa yang sebaiknya dilakukan pelaku pasar? Simak penjelasan dua analis berikut ini. 

Baca juga: Waspada Skema Ponzi, OJK Larang Lembaga Jasa Keuangan Fasilitasi Perdagangan Kripto

Tren bearish Bitcoin dkk

CEO Triv Gabriel Rey menilai pasar kripto belum akan mengulang periode bearish seperti 2018 silam. Walau, tren bearish Bitcoin sangat berpotensi untuk terus berlanjut

Ia mengatakan, support terkuat Bitcoin berada di level 38.000 dollar AS per BTC.  Jika support tersebut tembus, ia memperkirakan, tren bearish sangat berpotensi untuk terus berlanjut. 

Crypto winter yang terjadi saat ini mungkin lebih sesaat saja, tidak akan berlangsung lama seperti 2018 lalu,” ujar Gabriel seperti dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (26/1/2022).

Ia mengingatkan, pasar kripto sejauh ini cenderung digerakkan oleh sentimen pasar, karena dari sisi likuiditas memang belum sebesar pasar saham.

Oleh karena itu, selama investor ritel masih takut dan ragu untuk masuk lagi ke pasar kripto, ia menyebut pasar akan bergerak lamban dalam beberapa waktu ke depan.

Baca juga: Muhammadiyah Haramkan Uang Kripto, Apa Alasannya?

Periode singkat crypto winter

Sementara, Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir menyebut, ekosistem industri aset kripto saat ini berbeda dengan 2018 silam. Sehingga, jika terjadi crypto winter, periodenya akan singkat.

Salah satu penyebabnya adalah keberadaan investor institusional dan negara yang sekarang ikut mengoleksi aset kripto, khususnya Bitcoin.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com