Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh 66,8 Persen, Laba Bersih Bank Mandiri Capai Rp 28 Triliun pada 2021

Kompas.com - 27/01/2022, 19:26 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengantongi laba bersih sebesar Rp 28,03 triliun di sepanjang 2021, atau tumbuh 66,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini didorong strategi bisnis perseroan yang mengoptimalkan transformasi digital.

"Sepanjang 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).

Menurut Darmawan, capaian Bank Mandiri tersebut juga selaras dengan pemulihan ekonomi nasional yang didukung oleh kebijakan pemerintah lintas sektoral, serta penanganan Covid-19 yang efektif menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri.

Baca juga: Menengok Java, Bayi Orangutan Kalimantan yang Lahir di Paris

Pertumbuhan laba juga ditopang oleh kinerja kredit Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.050,16 triliun atau tumbuh 8,86 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri sebesar 5,2 persen.

Bila dirinci berdasarkan segmennya, maka kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi mencapai Rp 370 triliun atau tumbuh 8 persen. Sementara kredit komersial tercacat sebesar Rp 174 triliun atau tumbuh 9,7 persen.

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," ungkapnya.

Baca juga: Laba BCA Melampaui Perkiraan, Tumbuh 15,8 Persen di 2021

Sepanjang 2021, tercatat penyaluran kredit UMKM mencapai Rp 103,5 triliun, meningkat signifikan sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Darmawan mengatakan, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri memenuhi target yang dipatok oleh pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun. yang disalurkan ke lebih dari 371.000 debitur.

Penyaluran KUR utamanya dilakukan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun.

Baca juga: Mulai 1 Februari 2022, Harga Minyak Goreng Curah Turun Jadi Rp 11.500 Per Liter

Di sisi lain, pertumbuhan kredit diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan. Pada akhir 2021, rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan turun 48 bps ke level 2,81 persen.

Meski NPL relatif menurun, Bank Mandiri tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5 persen.

Sementara itu, sampai dengan akhir Desember 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 69,7 triliun. Posisi ini menurun dibandingkan kondisi akhir 2020 yang mencapai Rp 93,3 triliun.

"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2021, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN sebesar Rp 13,9 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," jelas Darmawan.

Baca juga: Apa Itu PKPU dan Bedanya dengan Pailit?

Adapun untuk capaian dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 1.291,18 triliun atau tumbuh 12,8 persen. Pertumbuhan ini utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8 persen yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (CoF) di angka 1,71 persen.

Pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang berkelanjutan juga ikut menopang pertumbuhan aset Bank Mandiri secara konsolidasi di 2021 menjadi Rp 1.726 triliun, tumbuh 11,9 persen lebih tinggi dibanding periode tahun sebelumnya.

Darmawan menambahkan, kinerja Bank Mandiri disepanjang tahun lalu seiring dengan adanya peran teknologi pada bisnis perseroan, di antaranya dengan penerbitan layanan Super App Livin' by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2021, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah dan melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.630 triliun.

Sementara Platform Digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp 13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp 94,3 triliun hingga akhir 2021.

"Pertumbuhan kinerja berkelanjutan Bank Mandiri sepanjang tahun 2021 menunjukkan bahwa tren pertumbuhan terus membaik. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang optimal," pungkas dia.

Baca juga: 3 Strategi Pengusaha Bangun Hobi Jadi Sumber Cuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com