Wanita yang karib disapa Ani ini pun mengaku pemberian subsidi untuk minyak goreng sudah melalui perdebatan panjang dan tidak mudah, mengingat minyak goreng curah banyak pula dikonsumsi oleh masyarakat.
Namun demikian, mekanisme subsidi minyak goreng hingga penyalurannya membutuhkan waktu yang cepat dan tepat agar masyarakat tidak mengalami penurunan daya beli.
"Nah, (ini) trade off antara keinginan membantu masyarakat langsung, cepat, tapi tetap akuntabel dan mengurangi ekses, dengan jalurnya selalu dihadapi oleh kita semuanya," jelas dia.
Lebih lanjut Ani menuturkan, pemerintah tidak juga mengesampingkan kebutuhan minyak goreng curah. Hal ini terbukti ketika pembuat kebijakan mengatur HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter mulai 1 Februari 2022.
Sementara minyak goreng kemasan sederhana menjadi Rp 13.500/liter dan minyak goreng kemasan premium menjadi sebesar Rp 14.000/liter.
"Jadi saya mungkin berharap, mungkin dalam hal ini tidak berarti kita tidak melihat (kebutuhan minyak goreng curah) juga, tapi kita melihat juga policy-nya didesain supaya kita tahu bahwa dia akan seakuntabel mungkin," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.