Daus pun terus berupaya mencari inovasi agar Hutan Kertas semakin maju. Paling anyar, dia sedang menjajaki lokasi untuk outbound bersama karyawannya.
Baca juga: Bantu Pemerintah Atasi Covid-19, Sinar Mas Land Berhasil Vaksinasi Lebih dari 54.000 Orang
Lokasi tersebut sedang ditimbang apakah bentang yang ada cocok bagi penggemar paintball untuk beraksi di sana menggandeng komunitasnya, atau membawa karyawannya melakukan mancakrida di Hutan Kertas.
Sementara itu, di dekat gerbang utama, beberapa pekerja sedang menuntaskan sebuah bangunan.
“Tamu-tamu dari perusahaan berharap ada meeting room khusus di sini, kami membangunnya,” terang Daus.
Hampir lima tahun berdiri, Hutan Kertas yang awalnya memunculkan geliat perekonomian di Kampung Gintung, kini juga menghadirkan juga peran sosial, beserta kontribusi–meski belum lagi masif–dalam konservasi lingkungan.
Mengandalkan tenaga warga sekitar, Hutan Kertas kini dikelola 13 orang dengan bantuan 25 orang pekerja harian. Pada masa ramai sebelum pandemi, Hutan Kertas sempat melibatkan hingga 54 orang pekerja.
Baca juga: Bantu Pasien Covid-19, Sinar Mas Salurkan 1.200 Ton Oksigen Cair di Sumsel dan Jabar
Jika Sinar Mas memiliki hingga tujuh pilar bisnis, Daus dan rekan-rekannya membangun pula unit usaha yang saling melengkapi.
Selain restoran, ada camping ground sebagai fasilitas untuk remaja yang biasa berkemah di situ, wedding organizer karena tempat yang ada tergolong layak Instagram, bengkel sepeda motor, sentra produk kriya dari kayu, hingga gerai sepatu.
Namun, penurunan penjualan menyebabkan tiga unit usaha, yakni sentra produk kriya dari kayu, bengkel motor, dan gerai sepatu harus tutup.
“Namun, kami berharap dapat kembali dibuka ketika keadaan sudah stabil,” ungkap mahasiswa fakultas hukum Universitas Buana Perjuangan Karawang tersebut.
Sebelum pandemi menerjang, Hutan Kertas sempat menjalin kesepakatan dengan Kepolisian Sektor Ciampel untuk mengaktifkan taman lalu lintas. Selain jadi tempat bermain anak, taman ini juga berfungsi sebagai wahana edukasi berlalu lintas.
Baca juga: Saling Bergandengan Tangan, Sinar Mas Ajak Berbagai Pihak untuk Mengatasi Pandemi di Dalam Negeri
Namun, tama lalu lintas tersebut kini mesti menanti waktu hingga dapat kembali dibuka.
“Semua karena pandemi,” kata Daus, tersenyum.
Padahal, keberadaan Hutan Kertas sebelumnya memiliki kontribusi sosial bagi warga sekitar.