Ekspor langsung artinya menjual suatu produk baik barang atau jasa dengan bantuan perantara (biasa disebut eksportir) yang ada di negara tujuan ekspor. Penjualan terjadi melalui distributor atau perwakilan penjualan perusahaan.
Sedangkan ekspor tidak langsung artinya menjual barang dengan melalui perantara atau eksportir di negara asal, kemudian dijual oleh perantara tersebut.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ekspor dilakukan melalui perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies).
Dikutip dari Gramedia.com, beberapa tujuan dan manfaat ekspor adalah sebagai berikut:
Baca juga: Mengenal Investasi Tabungan Emas Pegadaian dan Untung Ruginya
Negara yang melakukan kegiatan ekspor adalah yang mampu memanfaatkan over kapasitas pada suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga produk ekspor yang terjadi di negaranya.
Pasalnya, produk dalam negeri akan memiliki harga yang lebih murah saat mampu diproduksi dengan mudah dan melimpah. Agar negara mampu mengendalikan harga di pasar, maka ia melakukan kegiatan ekspor ke negara lain yang lebih membutuhkan produk tersebut.
Manfaat berikutnya dari kegiatan ekspor adalah akan melahirkan industri-industri lain yang jauh lebih besar. Permintaan ekspor yang meningkat pada suatu produk akan berdampak langsung pada perkembangan industri dalam suatu negara.
Dengan begitu, kegiatan ekspor akan menghasilkan iklim usaha yang lebih kondusif. Kemudian negara tersebut akan membiasakan dirinya untuk bersaing dengan persaingan yang ketat dalam perdagangan internasional.
Baca juga: E-commerce Mana yang Paling Digemari Gen Z? Ini Jawabannya…
Nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing disebut devisa. Untuk perkembangan ekonomi suatu negara, aktivitas atau kegiatan ekspor adalah akan memberikan dampak yang positif.
Adanya kegiatan ekspor bermanfaat untuk membuka peluang pasar baru di luar negeri. Peluang tersebut akan menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa pada suatu negara.
Manfaat lain dari kegiatan ekspor adalah secara tidak langsung akan menghadirkan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu, kegiatan ekspor juga turut menekan angka pengangguran.
Selain itu, pertumbuhan ekspor di Indonesia akan memunculkan lapangan pekerjaan yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan.
Baca juga: Kemendag Tertibkan PT DNA Pro Akademi, Robot Trading Ilegal Berkedok MLM
Secara umum, komoditas ekspor Indonesia ada beberapa macam. Salah satu komoditas ekspor Indonesia yang berasal dari hasil pertanian adalah kelapa sawit yang selama ini jadi andalan.
Selain minyak sawit, jenis komoditas ekspor perkebunan Indonesia adalah kopi, karet, rempah-rempah, teh, kakao, dan kopra.
Komoditas pertanian meliputi hasil perkebunan, tanaman pangan, perikanan budidaya dan tangkap, peternakan, tanaman hortikultura kelompok sayuran dan buah-buahan, dan komoditas kehutanan.
Di luar pertanian, Indonesia juga memiliki beberapa komoditas utama dari barang industri. Salah satu komoditas ekspor Indonesia yang dihasilkan dari usaha industri adalah produk tekstil, otomotif, elektronik, alas kaki, dan makanan olahan.
Baca juga: Turun Lagi, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini
Demikian penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan eskpor, jenis, tujuan dan manfaatnya. Bisa dikatakan, ekspor adalah salah satu hal yang mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.