Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Logam Mulia: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Kompas.com - 30/01/2022, 17:45 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comLogam mulia adalah salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi. Biasanya, istilah logam mulia digunakan untuk jenis logam yang dianggap langka. Lalu apa itu logam mulia?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah lain dari logam mulia adalah logam adi. Sedangkan arti logam adi atau logam mulia adalah logam yang tidak dapat bersenyawa dengan zat asam.

Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Dengan kata lain, logam mulia adalah jenis logam tahan banting, tidak berkarat, langka, tidak mudah lapuk, apalagi robek.

Sementara dikutip dari Investopedia, logam mulia adalah logam yang langka dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Nilai tinggi ini didorong oleh berbagai faktor seperti karena kelangkaannya, kegunaannya dalam proses industri, dan perannya sebagai sarana investasi.

Baca juga: Keluarga Prajurit TNI yang Gugur di Papua Dapat Santunan Rp 450 Juta

Logam mulia adalah komoditas langka yang telah lama dinilai investor. Adapun jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak. Meski demikian, logam mulia yang paling banyak dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi adalah emas.

Peran dan jenis logam mulia

Di masa lalu, peran logam mulia adalah sangat penting dalam ekonomi global. Banyak mata uang yang dicetak secara fisik menggunakan logam mulia atau didukung olehnya, seperti dalam kasus standar emas. Namun, hari ini investor yang membeli logam mulia adalah sebagai aset keuangan.

Sebagai investasi, logam mulia sering dicari untuk diversifikasi portofolio dan sebagai penyimpan nilai. Terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan selama masa ketidakpastian keuangan.

Untuk pembeli komersial, logam mulia juga dapat menjadi komponen penting untuk produk seperti perhiasan atau elektronik.

Baca juga: Erick Thohir: Saya Ingin TJSL BUMN Tidak Saling Bersaing

Tiga faktor utama yang mempengaruhi permintaan logam mulia adalah kekhawatiran atas stabilitas keuangan, ketakutan akan inflasi, dan risiko perang yang dirasakan.

beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.NATIONAL CRIME AGENCY via CHANNEL NEWS ASIA beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.

Satu-satunya jenis logam mulia yang paling populer untuk tujuan investasi adalah emas. Alasannya, nilai emas cenderung lebih tinggi dibanding logam mulia lain. Selain itu, emas juga kerap dianggap sebagai instrumen yang bisa digunakan untuk melindungi nilai kekayaan.

Sementara, logam mulia yang digunakan dalam proses industri seperti iridium, digunakan dalam paduan khusus. Lalu untuk jenis logam mulia paladium biasanya digunakan dalam aplikasi elektronik dan kimia.

Jenis lain dari logam mulia adalah Platina. Logam mulia ini termasuk yang memiliki sifat mirip dengan paladium. Bedanya, Platina cenderung lebih berkilau dan mengkilap dengan sendirinya.

Baca juga: Perbedaan Pegadaian Syariah dan Konvensional

Selain itu, contoh lain dari jenis logam mulia adalah Rhodium. Rhodium ditemukan dari contoh biji platinum dari Amerika Selatan.

Setelah mengekstrak senyawa platinum dan paladiumnya, muncul senyawa lain yang akan berubah menjadi logam ketika bersentuhan dengan gas hidrogen yaitu Rhodium.

Meskipun bukan bahan pembuatan perhiasan yang populer, tetapi harga logam ini cukup mahal sebab tidak banyak tempat yang memiliki kandungan cikal bakal rhodium.

Biasanya, Rhodium kerap digunakan sebagai bahan pembuat cermin, lampu sorot, hingga turbin pesawat karena sifatnya yang tahan karat, mampu memancarkan kilau, dan merefleksikan objek di depannya.

Baca juga: Selama sepekan Harga Emas Antam Turun Rp 16.000

Alasan emas disebut logam mulia

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, ada beragam alasan emas disebut sebagai logam mulia. Salah satunya yakni faktor kelangkaan.

Meski langka, namun bukan berarti menambang emas tidak mungkin untuk dilakukan. Hal itulah yang menyebabkan di zaman dulu, orang menggunakan emas sebagai 'mata uang' atau alat tukar.

Selain itu, banyak uang koin di zaman dulu yang juga menggunakan emas sebagai bahan baku karena dianggap memiliki nilai. Pada proses untuk mendapatkan emas, dibutuhkan proses ekstraksi panjang di dalam sebuah bijih logam, yang di zaman dulu, hal ini sulit dilakukan.

beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.ANTARA/GALIH PRADIPTA beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.
beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.DOK. Shutterstock beberapa jenis logam yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak.

Secara lebih rinci, berikut beberapa alasan lain mengapa emas disebut logam mulia:

1. Memiliki unsur kimia yang unik

Dilansir dari BBC, Profesor Kimia di University College London, Andrea Sella menjelaskan, di dalam tabel periodik kimia, teradapat 118 jenis unsur.

Dari jumlah tersebut, emas merupakan sagu dari 49 elemen yang berada di zona transisi, atau berada di bagian tengah tabel periodik bersama dengan besi, alumunium, tembaga, dan perak.

Baca juga: Beda Tabungan Emas Pegadaian, Gadai Emas, dan Gadai Tabungan Emas

Emas memiliki unsur kimia yang terbilang unik ketimbang jenis logam lain. Bijih emas masih cenderung lebih mudah ditambang dan lebih mudah dilebur ketimbang bijih logam lain.

Di sisi lain, bentuk emas juga tak mudah berubah. Emas tak mudah bereaksi terhadap unsur kimia lain. Hal ini berbeda dengan perak yang memiliki reaksi terhadap sulfur atau besi yang bisa berkarat atau mengalami oksidasi.

Sehingga bisa dikatakan, bentuk emas tidak akan berubah atau tetap sama hingga baribu tahun lamanya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan emas disebut logam mulia.

2. Hasil konstruksi sosial atau alasan psikologis

Nilai emas sebagai logam yang dianggap mulia juga bisa disebut sebagai sebuah konstruksi sosial. Bila melihat sejarah panjang emas, bisa dikatakan nilai emas bermula dari penggunaan emas sebagai perhiasan.

Baca juga: Erick Thohir Ingin CSR BUMN Fokus ke Pendidikan, UMKM dan Lingkungan Hidup

Hal ini dikarenakan emas yang memiliki warna berbeda bila dibandingkan dengan jenis logam lain yang umumnya berwarna perak atau silver. Hal inilah yang membentuk atau mengonstruksi emas sebagai jenis logam yang dianggap berharga.

Di masa kini, orang bisa menukar emas dengan uang, sehingga ia memiliki nilai. Di sisi lain emas juga memberikan efek yang misterius bagi manusia, yakni memberi perasaan nyaman, senang, dan bahagia.

Emas kerap kali juga digunakan sebagai simbol kesejahteraan atau kekayaan. Nilai psikologis emas inilah yang menjadi alasan lain emas disebut logam mulia.

Itulah penjelasan mengenai apa itu logam mulia dan perannya dalam dunia investasi. Beberapa contoh yang termasuk logam mulia adalah emas, platinum dan perak. Meski demikian, logam mulia yang paling populer bagi kalangan investor adalah emas.

Baca juga: Jokowi: IKN Kita Jadikan Showcase Transformasi Lingkungan, Ekonomi, Teknologi, dan Sosial

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com